1. Merupakan perang antara masyarakat Minangkabau melawan belanda untuk mempertahankan wilayah mereka dari belanda.
2.Perang ini berkobar setelah perang Diponegoro.
3.Tahun 1831 serangan kaum padri mulai gencar perang berkobar di muara palam.
4.Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo (salah seorang pemimpin perang diponegoro yang menyerah). Ternyata sentot membantu kaum padri melawan belanda sehingga ia ditangkap dan diasingkan di Cianjur jawa barat. Tahun 1833 pertempuran meletus di daerah Agam. Kaum padri mulai mengalami kekalahan karena menyerahnya beberapa pemimpin perlawanan seperti Tuanku Nan Cerdik
5. Akhir tahun1834 Belanda memusatkan pasukannya untuk menduduki daerah sekitar bonjol dengan sasaran utamanya menguasai bonjol. Belanda menutup jalan jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah lain. Pasukan paderi pantang menyerah mempertahankan bonjol dengan membuat parit parit sehingga Belanda kesulitan masuk bonjol. Maka Belanda menyerang Bonjol dengan meriam.
6. Tanggal 8 februari 1835 Tuanku Imam Bonjol Bersedia mengadakan gencatan senjata belanda memaksanya menyerah. Ia bersedia dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang. Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
7. Bulan agustus 1835 Tuanku Imam Bonjol bersedia berunding kembali tetapi belanda menolak dengan alasan kaum paderi akan menggunakan kesempatan ini untuk menyusun siasat . Pertempuran akhirnya meletus kembali.
8. Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan tembakan dilancarkan kearah Benteng Bonjol .Akhirnya benteng bonjol jatuh ketangan belanda setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-matian oleh kaum Padri.
9. Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol menyerah sehingga perlawanan rakyat Minangkabau melemah dan dianggap sudah tidak ada artinya lagi oleh pasukan Belanda
1. Merupakan perang antara masyarakat Minangkabau melawan belanda untuk mempertahankan wilayah mereka dari belanda.
2.Perang ini berkobar setelah perang Diponegoro.
3.Tahun 1831 serangan kaum padri mulai gencar perang berkobar di muara palam.
4.Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo (salah seorang pemimpin perang diponegoro yang menyerah). Ternyata sentot membantu kaum padri melawan belanda sehingga ia ditangkap dan diasingkan di Cianjur jawa barat. Tahun 1833 pertempuran meletus di daerah Agam. Kaum padri mulai mengalami kekalahan karena menyerahnya beberapa pemimpin perlawanan seperti Tuanku Nan Cerdik
5. Akhir tahun1834 Belanda memusatkan pasukannya untuk menduduki daerah sekitar bonjol dengan sasaran utamanya menguasai bonjol. Belanda menutup jalan jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah lain. Pasukan paderi pantang menyerah mempertahankan bonjol dengan membuat parit parit sehingga Belanda kesulitan masuk bonjol. Maka Belanda menyerang Bonjol dengan meriam.
6. Tanggal 8 februari 1835 Tuanku Imam Bonjol Bersedia mengadakan gencatan senjata belanda memaksanya menyerah. Ia bersedia dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang. Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
7. Bulan agustus 1835 Tuanku Imam Bonjol bersedia berunding kembali tetapi belanda menolak dengan alasan kaum paderi akan menggunakan kesempatan ini untuk menyusun siasat . Pertempuran akhirnya meletus kembali.
8. Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan tembakan dilancarkan kearah Benteng Bonjol .Akhirnya benteng bonjol jatuh ketangan belanda setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-matian oleh kaum Padri.
9. Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol menyerah sehingga perlawanan rakyat Minangkabau melemah dan dianggap sudah tidak ada artinya lagi oleh pasukan Belanda