Perang Dunia II, yang berlangsung antara 1939 hingga 1945, secara dramatis memengaruhi pembagian kekuasaan dunia dan membentuk dasar bagi konflik geopolitik yang dikenal sebagai Perang Dingin. Setelah perang, kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai pemenang utama. Pembagian Jerman menjadi dua bagian, Barat dan Timur, menjadi lambang perpecahan geopolitik. Konferensi Potsdam pada tahun 1945 menegaskan pemisahan ini dan membuka jalan bagi pengaruh Amerika Serikat di Barat dan pengaruh Uni Soviet di Timur. Amerika Serikat dan Uni Soviet, meskipun sekutu selama perang, mulai bersaing untuk memperluas pengaruh mereka di berbagai belahan dunia. Perbedaan ideologi dan sistem politik antara kapitalisme yang dianut oleh Barat, terutama Amerika Serikat, dan komunisme yang dipegang oleh Uni Soviet, semakin memperdalam ketegangan. Akibatnya, pembagian kekuasaan dunia setelah Perang Dunia II menjadi dasar untuk konflik Perang Dingin yang berlangsung hingga awal 1990-an.
Jawaban:
Perang Dunia II, yang berlangsung antara 1939 hingga 1945, secara dramatis memengaruhi pembagian kekuasaan dunia dan membentuk dasar bagi konflik geopolitik yang dikenal sebagai Perang Dingin. Setelah perang, kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai pemenang utama. Pembagian Jerman menjadi dua bagian, Barat dan Timur, menjadi lambang perpecahan geopolitik. Konferensi Potsdam pada tahun 1945 menegaskan pemisahan ini dan membuka jalan bagi pengaruh Amerika Serikat di Barat dan pengaruh Uni Soviet di Timur. Amerika Serikat dan Uni Soviet, meskipun sekutu selama perang, mulai bersaing untuk memperluas pengaruh mereka di berbagai belahan dunia. Perbedaan ideologi dan sistem politik antara kapitalisme yang dianut oleh Barat, terutama Amerika Serikat, dan komunisme yang dipegang oleh Uni Soviet, semakin memperdalam ketegangan. Akibatnya, pembagian kekuasaan dunia setelah Perang Dunia II menjadi dasar untuk konflik Perang Dingin yang berlangsung hingga awal 1990-an.