Bagaimana keadaan perolehan pajak di bojonegoro,jatim. ?? tolong jawabannya yang oke
akxzAnonym3
Keadaan perolehan pajak di Bojonegoro:
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro berhasil melampaui target penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2014 sebesar 104,52 persen dari target senilai Rp425 miliar. Sebelumnya sangat dikhawatirkan tidak mencapai target yang dibebankan. Tetapi dengan seiring waktu, banyak perubahan yang terjadi. Realisasi penerimaan pajak paling banyak terjadi pada dua bulan terkhir yaitu bulan November dan Desember. Kepala KPP Pratama Kabupaten Bojonegoro, Rachmawan mengatakan pendapatan di bulan November dan Desember merupakan realisasi paling banyak, Yang jelas lebih meningkat dan lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. "Setiap penerimaan pajak pasti penerimaan paling banyak terjadi saat tiga bulan terakhir. Tetapi paling banyak masih berdomisili saat bulan Desember sekitar 20 persen lebih realisasi itu didapat. Sedangkan, saat memasuki bulan November 15 persen lebih penerimaan pajak yang terealisasi yakni mencapai Rp68 miliar. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Desember sekitar 20 persen lebih saat bulan terakhir dengan dana sebesar Rp86 miliar. Penerimaan pajak naik 30,1 persen dibanding tahun lalu. Berdasarkan data pertengahan tahun bulan Agustus kemarin baru terealisasi sekitar 49 persen dengan angka penerimaan sekitar Rp208.250.000.000, angka itu belum ada setengah dari target pajak yang telah ditentukan. Saat tiga bulan terakhir realisasi penerimaan mulai ada peningkatan yang cukup besar, mulai bulan Oktober tercatat sudah sekitar 71% dari target terserap, dengan dana pajak yang telah terkumpul sekitar Rp302 miliar. "Akhir tahun penerimaan pajak mencapai Rp443.289.000.000. Prestasi ini tentu saja sangat membanggakan dibandingkan tahun sebelumnya, dari tahun 2013 yang tidak bisa memenuhi target pajak, Ada lima sektor yang menjadi sektor terbesar penerimaan pajak yaitu sektor Konstruksi pengunaan dana APBD rekanan kontrak Migas, administrasi pemerintahan, penambangan dan penggalian, serta yang terakhir industri pengolahan dan perdagangan besar maupun kecil.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bojonegoro berhasil melampaui target penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2014 sebesar 104,52 persen dari target senilai Rp425 miliar. Sebelumnya sangat dikhawatirkan tidak mencapai target yang dibebankan. Tetapi dengan seiring waktu, banyak perubahan yang terjadi. Realisasi penerimaan pajak paling banyak terjadi pada dua bulan terkhir yaitu bulan November dan Desember.
Kepala KPP Pratama Kabupaten Bojonegoro, Rachmawan mengatakan pendapatan di bulan November dan Desember merupakan realisasi paling banyak, Yang jelas lebih meningkat dan lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"Setiap penerimaan pajak pasti penerimaan paling banyak terjadi saat tiga bulan terakhir. Tetapi paling banyak masih berdomisili saat bulan Desember sekitar 20 persen lebih realisasi itu didapat. Sedangkan, saat memasuki bulan November 15 persen lebih penerimaan pajak yang terealisasi yakni mencapai Rp68 miliar. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Desember sekitar 20 persen lebih saat bulan terakhir dengan dana sebesar Rp86 miliar.
Penerimaan pajak naik 30,1 persen dibanding tahun lalu. Berdasarkan data pertengahan tahun bulan Agustus kemarin baru terealisasi sekitar 49 persen dengan angka penerimaan sekitar Rp208.250.000.000, angka itu belum ada setengah dari target pajak yang telah ditentukan.
Saat tiga bulan terakhir realisasi penerimaan mulai ada peningkatan yang cukup besar, mulai bulan Oktober tercatat sudah sekitar 71% dari target terserap, dengan dana pajak yang telah terkumpul sekitar Rp302 miliar.
"Akhir tahun penerimaan pajak mencapai Rp443.289.000.000. Prestasi ini tentu saja sangat membanggakan dibandingkan tahun sebelumnya, dari tahun 2013 yang tidak bisa memenuhi target pajak,
Ada lima sektor yang menjadi sektor terbesar penerimaan pajak yaitu sektor Konstruksi pengunaan dana APBD rekanan kontrak Migas, administrasi pemerintahan, penambangan dan penggalian, serta yang terakhir industri pengolahan dan perdagangan besar maupun kecil.