Bagaimana kalau kita merenungkan seseorang yang di cintai terus kita menghayal tentangnya , apakah kita bisa memiliknya tanpa kita tida berusa , tapi kita slalu berdoa kpd tuhan yang maha bijak sana, tanpa pengorabanan, pertanyaanya apaka kita bisa memili satu sama lain.
kalu kita sudah berbuat dosa kepada tuhan yang maha esa dosa yang seberat beratya apakah dosa nya bisa terampuini
kalau manusia melakuan dosa dengan cara mentato tubunya hampir samuanya apakah apabila kita tobat tobatanya bisa di ampui tanpa mengapus tato tersebut , dan apakah kita beribadah solat nya sah apabila memakai tato tesebut , bisa di terim aoleh tuhan yang mahaesa.
indris167
1. Sebaiknya kita tidak menghayal seseorang yang kita cintai, karena itu merupakan perbuatan zina hati, dan sesungguhnya setan suka menghayal. Jika kita mencintai seseorang, cintai dia dengan sederhana (tidak berlebih-lebihan, karena yang berlebih-lebihan pun akan menimbulkan kebencian). Jadikan rasa cinta itu sebagai motivasi kita untuk melakukan sesuatu hal yang positif. Kita boleh menyebutnya dalam setiap doa kita, berdoa kepada Allah tentang dirinya. Tapi masalah apakah bisa saling memiliki? Itu adalah ketetapan Allah SWT. Kalaupun tidak bisa, percayalah Allah SWT telah memiliki yang lebih pantas dan baik untuk kita.
2. Jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubatannasuha), dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, serta menyesali kesalahan tersebut, insyaAllah Allah SWT mengampuninya. Kecuali jika kita melakukan perbuatan syirik, baru Allah tidak mengampuni hal itu.
3. Jika kita bertaubat nasuha, insyaAllah Allah menerima taubat kita. Tapi, hendaknya kita menghapus tato itu, karena kita telah bertaubat kepada Allah (Artinya kita telah menyesali perbuatan kita dan berjanji tidak akan mengulangnya). Karena, jika kita bersuci dengan tato masih menempel dikulit, ibadahnya pun tetap tidak sah.
2. Jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubatannasuha), dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, serta menyesali kesalahan tersebut, insyaAllah Allah SWT mengampuninya. Kecuali jika kita melakukan perbuatan syirik, baru Allah tidak mengampuni hal itu.
3. Jika kita bertaubat nasuha, insyaAllah Allah menerima taubat kita. Tapi, hendaknya kita menghapus tato itu, karena kita telah bertaubat kepada Allah (Artinya kita telah menyesali perbuatan kita dan berjanji tidak akan mengulangnya). Karena, jika kita bersuci dengan tato masih menempel dikulit, ibadahnya pun tetap tidak sah.