Bagaimana hubungan antara komunikasi dan interaksi
arinaamaliyazahra3
Komunikasi merupakan hal yang paling penting bagi kehidupan manusia untuk berinteraksi. Perkembangan komunikasi terus mengalami perubahan dari masa ke masa. Komunikasi antar dua orang merupakan pengembangan dari bahasa isyarat yang telah digunakan selama berabad-abad. Ribuan bahasa digunakan di dunia sampai saat ini. Tetapi tidak semua bahasa dapat bertahan lama hingga saat ini. Komunikasi dibagi lagi menjadi beberapa macam. Beberapa diantaranya adalah komunikasi interpersonal, komunikasi interaktif, dan komunikasi massa. Tentunya ketiga macam komunikasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Pada komunikasi interpersonal, memiliki arus pesan one-to-many. Artinya pesan terjadi dari satu komunikator ke beberapa komunikan (biasanya dibatasi sampai tiga komunikan), dimana komunikator mempunyai pengetahuan mengenai karakteristik komunikannya. Segmentasinya tinggi karena bersifat khusus, yaitu hanya beberapa orang saja yang mengerti apa arti pesan yang sedang dibicarakan. Karena komunikasi interpersonal hanya melibatkan dua sampai tiga orang, interaktifitasnya tinggi karena melibatkan hubungan pribadi dan feedback segera didapat dengan melimpah. Komunikasi non-verbal terjadi sangat banyak dan mempengaruhi segmentasinya yang tinggi. Penyimpanan pesan dalam komunikasi interpersonal bersifat rendah karena tidak dapat diulang dan diubah, juga tingkat transaksional atau pertukaran informasi yang tinggi membuat banyaknya informasi yang masuk sehingga mempengaruhi penyimpanan pesan. Hubungan sosio-emosi yang tinggi didukung oleh kedekatan hubungan pribadi, dan kontrol arus komunikasi yang terjadi adalah saling mengontrol dengan tingkat privasi yang rendah. Berbeda dengan komunikasi interpersonal, komunikasi interaktif bersifat many-to-many yang memungkinkan sumber dan pesertanya mempunyai kesepakatan secara interaktif. Mempunyai segmentasi dan interaktivitas yang tinggi karena peserta dapat bertanya langsung kepada sumber walaupun sumber hanya mengetahui atau bahkan tidak mengetahui tentang peserta tersebut. feedback yang dihasilkan terbatas, tetapi tidak menentu apakah dapat segera atau tertunda. Penyimpanan pesannya tinggi karena pada komunikasi interaktif digunakan media. Hubungan sosio-emosional, kontrol arus komunikasi dan privasinya rendah karena tidak ada kedekatan pribadi antara para sumber dan peserta. Bahasa non-verbal rendah pula karena dibatasi dengan media. Pada komunikasi massa, arus pesannya bersifat “one-to-many” yang sumbernya memiliki sedikit pengetahuan tentang komunikannya. Segmentasi dan tingkat interaktifnya sangat rendah karena tidak melibatkan hubungan pribadi dan mudah dimengerti oleh banyak kalangan walaupun feedbacknya sangat terbatas dan tertunda yang disebabkan karena tingkat sosio-emosional komunikannya rendah.