Sejarah Perjuangan Dr. SoetomoPada tanggal 20 Mei 1908, Soetomo yang saat itu belum menjadi dokter, bersama kawannya mendirikan Boedi Oetomo. Soetomo diangkat menjadi ketuanya. Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tahun 1919, Dr. Soetomo menempuh tugas belajar lanjut di UniversitasAmsterdam. Di negeri Belanda tersebut, Dr. Soetomo aktif dalam Perhimpunan Indonesiadan menjadi ketuanya, serta mengikuti Pergerakan Kebangsaan Indonesia.Tanggal 11 Juli 1924 Dr. Soetomo mendirikan Pandu Bangsa Indonesia(Indonesische Studie Club). PBI selanjutnya mendirikan PPPKI bersama golongan politik lainnya. Pada 16 Oktober 1930, PBI yang diketuai Dr. Soetomo menjadi partai politik yang memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.Pada tahun 1935 diadakan fusi antara PBI dengan Boedi Oetomo yang dikeduanya diketuai oleh Dr. Soetomo, hingga terbentuklah Parindra. Tanggal 15 Mei 1937 Parindra mengadakan Konggres dan Dr. Soetomo ditunjuk sebagai ketuanya. Pada 30 Mei 1938 Dr. Soetomo meninggal dunia di Surabaya. Jenazahnya dimakamkan di halaman Gedung Nasional Indonesia.Penghargaan:1. Pahlawan Nasional, SK. Presiden Republik Indonesia No. 657 tahun 1961 tanggal 27 Desember 1961.Bentuk Monumen:Dr. Soetomo dipatungkan dalam posisi duduk di kursi. Tangannya diletakkan di atas buku yang terbuka. Hal tersebut menggambarkan bahwa beliau seorang cendekiawan yang sedang menekuni dan memperdalam ilmu pengetahuan.Secara keseluruhan, monumen Dr. Soetomo ini berdiri di atas tanah seluas 3-4 ha. Tanah tersebut merupakan tanah tempat Dr. Soetomo dilahirkan dan ari-arinya ditanam. Pembangunan monumen ini sesuai pesan Dr. Soetomo sebelum wafat, yang antara lain menyatakan keinginan beliau dimakamkan di halaman Gedung Nasional Indonesia, diantara rakyat bangsaku, dan seandainya hal tersebut tidak mungkin, beliau menginginkan dimakamkan di Desa Ngepeh, tempat kelahirannya, di dekat kolam yang dilingkupi bunga melati, dimana waktu kecil dulu menjadi tempatnya berjalan-jalan bersama neneknya.
1 votes Thanks 2
SekarAyuWidhiast
Hasil perjuangan mereka secara ringkas yaitu mereka memperjuangkan kemerdekaan bidang pendidikan di Indonesia
Sejarah Perjuangan Dr. SoetomoPada tanggal 20 Mei 1908, Soetomo yang saat itu belum menjadi dokter, bersama kawannya mendirikan Boedi Oetomo. Soetomo diangkat menjadi ketuanya. Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Pada tahun 1919, Dr. Soetomo menempuh tugas belajar lanjut di UniversitasAmsterdam. Di negeri Belanda tersebut, Dr. Soetomo aktif dalam Perhimpunan Indonesiadan menjadi ketuanya, serta mengikuti Pergerakan Kebangsaan Indonesia.Tanggal 11 Juli 1924 Dr. Soetomo mendirikan Pandu Bangsa Indonesia(Indonesische Studie Club). PBI selanjutnya mendirikan PPPKI bersama golongan politik lainnya. Pada 16 Oktober 1930, PBI yang diketuai Dr. Soetomo menjadi partai politik yang memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.Pada tahun 1935 diadakan fusi antara PBI dengan Boedi Oetomo yang dikeduanya diketuai oleh Dr. Soetomo, hingga terbentuklah Parindra. Tanggal 15 Mei 1937 Parindra mengadakan Konggres dan Dr. Soetomo ditunjuk sebagai ketuanya. Pada 30 Mei 1938 Dr. Soetomo meninggal dunia di Surabaya. Jenazahnya dimakamkan di halaman Gedung Nasional Indonesia.Penghargaan:1. Pahlawan Nasional, SK. Presiden Republik Indonesia No. 657 tahun 1961 tanggal 27 Desember 1961.Bentuk Monumen:Dr. Soetomo dipatungkan dalam posisi duduk di kursi. Tangannya diletakkan di atas buku yang terbuka. Hal tersebut menggambarkan bahwa beliau seorang cendekiawan yang sedang menekuni dan memperdalam ilmu pengetahuan.Secara keseluruhan, monumen Dr. Soetomo ini berdiri di atas tanah seluas 3-4 ha. Tanah tersebut merupakan tanah tempat Dr. Soetomo dilahirkan dan ari-arinya ditanam. Pembangunan monumen ini sesuai pesan Dr. Soetomo sebelum wafat, yang antara lain menyatakan keinginan beliau dimakamkan di halaman Gedung Nasional Indonesia, diantara rakyat bangsaku, dan seandainya hal tersebut tidak mungkin, beliau menginginkan dimakamkan di Desa Ngepeh, tempat kelahirannya, di dekat kolam yang dilingkupi bunga melati, dimana waktu kecil dulu menjadi tempatnya berjalan-jalan bersama neneknya.