Bagaimana contoh dari frase yang terdiri atas 2 kata
HyaNatalia
Contoh frasa: Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan. Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas: Dua orang mahasiswa (S) sedang membaca (P) di perpustakaan (Ket. tempat) Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu "dua orang mahasiswa," "sedang membaca," dan "di perpustakaan". Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut: 1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih. 2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat. A. Kategori Frasa 1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara. Contoh: Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan. Frasa "saya dan adik" adalah frasa setara, sebab antara unsur "saya" dan unsur "adik" memunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa "makan-makan" dan "minum-minum" termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata "dan" atau "atau" di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut. Contoh: Ayah akan pergi nanti malam. Frasa "nanti malam" terdiri atas unsur atribut dan inti. 2. Frasa Idiomatik Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini: (1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam. (2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam. Kalimat (1) dan (2) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa "kambing hitam". Kambing hitam pada kalimat (1) bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa, sedangkan dalam kalimat (2) bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam. Makna "kambing hitam" pada kalimat (1) tidak ada kaitannya dengan makna kata "kambing" dan kata "hitam". Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
sedang membaca (P)
di perpustakaan (Ket. tempat) Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu "dua orang mahasiswa," "sedang membaca," dan "di perpustakaan". Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut: 1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih. 2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat. A. Kategori Frasa 1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara. Contoh: Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan. Frasa "saya dan adik" adalah frasa setara, sebab antara unsur "saya" dan unsur "adik" memunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa "makan-makan" dan "minum-minum" termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata "dan" atau "atau" di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut. Contoh: Ayah akan pergi nanti malam. Frasa "nanti malam" terdiri atas unsur atribut dan inti. 2. Frasa Idiomatik Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini: (1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam. (2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam. Kalimat (1) dan (2) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa "kambing hitam". Kambing hitam pada kalimat (1) bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa, sedangkan dalam kalimat (2) bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam. Makna "kambing hitam" pada kalimat (1) tidak ada kaitannya dengan makna kata "kambing" dan kata "hitam". Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
MAAFF.. KLO SLHH..