mirandalaurensi
Misteri Bunuh Diri Massal Para Sel Tolong, ada yang bunuh diri massal! Dimana? Di tubuh aku, kamu dan tubuh teman-teman kita. Memang siapa yang bunuh diri? Sel. Tapi tenang, Aktivitas ini justru bermanfaat buat tubuh kita kok.
Aksi bunuh diri ini dilakukan oleh sel-sel sehat yang mati tanpa sebab yang jelas. Setiap hari ada saja sel dalam tubuh yang tewas bunuh diri. Sekitar 70 miliar sel / hari. Peristiwa ini dinamakan apoptosis. Pertama kali diamati oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya. Pertanyaannya adalah, jika miliaran sel mati, mengapa kita tidak ikut mati? Selain itu juga kenapa sel tubuh kita harus melakukan bunuh diri dan dapatkah peristiwa ini dicegah? Sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel yang kemudian digantikan oleh kelahiran sel-sel baru, dapat juga dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap fit. Tetapi, semakin lama kemampuan ini akan menurun. Lalu terjadilah apa yang dimaksud sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik). Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti; sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Namun, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Karena, jika keseimbangan terganggu, contoh jika jumlah sel yang dibentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja akan terbentuk jaringan kanker dan semacamnya. Sehingga, kita patut bersyukur, fenomena ini tetap memiliki tujuan penting bagi kelangsungan hidup. Tentunya, semua ini telah diatur oleh Sang Pencipta.
Aksi bunuh diri ini dilakukan oleh sel-sel sehat yang mati tanpa sebab yang jelas. Setiap hari ada saja sel dalam tubuh yang tewas bunuh diri. Sekitar 70 miliar sel / hari.
Peristiwa ini dinamakan apoptosis. Pertama kali diamati oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya. Pertanyaannya adalah, jika miliaran sel mati, mengapa kita tidak ikut mati? Selain itu juga kenapa sel tubuh kita harus melakukan bunuh diri dan dapatkah peristiwa ini dicegah?
Sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel yang kemudian digantikan oleh kelahiran sel-sel baru, dapat juga dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap fit. Tetapi, semakin lama kemampuan ini akan menurun. Lalu terjadilah apa yang dimaksud sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti; sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Namun, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Karena, jika keseimbangan terganggu, contoh jika jumlah sel yang dibentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja akan terbentuk jaringan kanker dan semacamnya. Sehingga, kita patut bersyukur, fenomena ini tetap memiliki tujuan penting bagi kelangsungan hidup. Tentunya, semua ini telah diatur oleh Sang Pencipta.
semoga membantu :)