a130033cahyadi94
Mengingat sifat-sifatnya, mengelola kas dalam perusahaan memerlukan perhatian yang cukup serius agar tidak terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan terhadap kas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu mengelola kas yakni sebagai berikut :
1. Pengendalian Penerimaan Kas Prosedur dan pengawasan dalam penerimaan kas perlu dirancang sedimikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur dan pengawasan dalam penerimaan kas perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, mencatat, daan yang menerima uang. Untuk perusahaan kecil pemisahan tugas seperti demikian tidak dapat dilakukan, maka penggabungan antara ketiga tugas tadi hanya dapat dilakukan oleh pemilik perusahaan
Setiap penerimaan uang langsung disetorkan ke Bank sebagaimana adanya. Untuk pembayaran piutang maupun pembayaran dalam jumlah besar dari pelanggan bisa juga dengan cara pelanggan tersebut langsung mentransfer pembayaran itu ke Bank.
Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas atau bukti kas masuk. Bukti transaksi tersebut hendaklah perlu juga dilengkapi dengan lampiran-lampiran untuk menguatkan adanya bukti transaksi tersebut. Dan setelah itu dari bukti transaksi tersebut akan di catat pada jurnal penerimaan kas. Menggunakan penomoran dokumen transaksi untuk mencegah transaksi dicatat lebih dari sekali
Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik Menetapkan laporan kas setiap hari. Laporan mengenai setiap pengeluaran dan penerimaan kas.
2. Pengendalian Pengeluaran Kas Seperti halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga memerlukan prosedur dan pengawasan yang baiik sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Semua pengeluaran uang yang relatif besar dialakukan dengan menggunakan check sedangkan untuk pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil dilakukan dengan menggunakan kas kecil.
Mengadakan pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas, dan yang mencatat pengeluaran kas Melakukan pemeriksaan Intern dalam waktu yang tidak tentu Setiap pengeluaran kas dibuatkan bukti pengeluaran kas atau kas masuk serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran. Setelah itu bukti transaksi akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
3. Melakukan Rekonsiliasi Bank Setiap bulan biasanya perusahaan akan menerima rekening koran dari Bank, rekening koran tersebut digunakan untuk mencocokkan saldo kas yang ada di Bank tersebut dengan saldo kas yang ada di perusahaan. Terkadang saldo antara Bank dan perusahaan tidak sama, itu terjadi karena ada kemungkinan ketika perusahaan menyetor uang ketika akhir bulan masih belum dicatat oleh Bank tapi telah dicatat oleh perusahaan, begitu juga ketika perusahaan melakukan pembayaran melalui tansfer Bank, oleh Bank telah dicatat tetapi oleh perusahaan belum dicatat. Itu semua dapat membuat saldo kas perusahaan dengan saldo kas Bank tidak sama
4. Perencanaan Arus Kas (Cash Flow Planning) Memiliki uang kas yang relatif sedikit dalam perusahaan dapat membahayakan sebab ada kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Namun, mempunyai uang kas yang terlalu banyak juga tidak baik. Uang kas yang terlalu banyak akan menganggur dan tidak akan menghasilkan apa-apa, oleh karena itu manajemen perusahaan perlu melakukan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Termasuk didalamnya merencanakan sumber-sumber penerimaan yang bisa diperoleh jika suatu saat mengalami kekurangan kas dan merencanakan pemanfaatanntya apabila mengalami kelebihan.
Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas (cash budget) unutk periode-periode tertentu. Misalnya satu tahun, enam bulan, tiga bulan, atau satu bulan di masa mendatang. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Pada kala tertentu anggaran kas dibandingkan dengan realisasinya. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mencolok, manajemen perusahaan segera dapat melakukan tindakan perbaikan.
1. Pengendalian Penerimaan Kas
Prosedur dan pengawasan dalam penerimaan kas perlu dirancang sedimikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur dan pengawasan dalam penerimaan kas perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, mencatat, daan yang menerima uang. Untuk perusahaan kecil pemisahan tugas seperti demikian tidak dapat dilakukan, maka penggabungan antara ketiga tugas tadi hanya dapat dilakukan oleh pemilik perusahaan
Setiap penerimaan uang langsung disetorkan ke Bank sebagaimana adanya. Untuk pembayaran piutang maupun pembayaran dalam jumlah besar dari pelanggan bisa juga dengan cara pelanggan tersebut langsung mentransfer pembayaran itu ke Bank.
Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas atau bukti kas masuk. Bukti transaksi tersebut hendaklah perlu juga dilengkapi dengan lampiran-lampiran untuk menguatkan adanya bukti transaksi tersebut. Dan setelah itu dari bukti transaksi tersebut akan di catat pada jurnal penerimaan kas.
Menggunakan penomoran dokumen transaksi untuk mencegah transaksi dicatat lebih dari sekali
Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik
Menetapkan laporan kas setiap hari. Laporan mengenai setiap pengeluaran dan penerimaan kas.
2. Pengendalian Pengeluaran Kas
Seperti halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga memerlukan prosedur dan pengawasan yang baiik sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Semua pengeluaran uang yang relatif besar dialakukan dengan menggunakan check sedangkan untuk pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil dilakukan dengan menggunakan kas kecil.
Mengadakan pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas, dan yang mencatat pengeluaran kas
Melakukan pemeriksaan Intern dalam waktu yang tidak tentu
Setiap pengeluaran kas dibuatkan bukti pengeluaran kas atau kas masuk serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran. Setelah itu bukti transaksi akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
3. Melakukan Rekonsiliasi Bank
Setiap bulan biasanya perusahaan akan menerima rekening koran dari Bank, rekening koran tersebut digunakan untuk mencocokkan saldo kas yang ada di Bank tersebut dengan saldo kas yang ada di perusahaan. Terkadang saldo antara Bank dan perusahaan tidak sama, itu terjadi karena ada kemungkinan ketika perusahaan menyetor uang ketika akhir bulan masih belum dicatat oleh Bank tapi telah dicatat oleh perusahaan, begitu juga ketika perusahaan melakukan pembayaran melalui tansfer Bank, oleh Bank telah dicatat tetapi oleh perusahaan belum dicatat. Itu semua dapat membuat saldo kas perusahaan dengan saldo kas Bank tidak sama
4. Perencanaan Arus Kas (Cash Flow Planning)
Memiliki uang kas yang relatif sedikit dalam perusahaan dapat membahayakan sebab ada kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Namun, mempunyai uang kas yang terlalu banyak juga tidak baik. Uang kas yang terlalu banyak akan menganggur dan tidak akan menghasilkan apa-apa, oleh karena itu manajemen perusahaan perlu melakukan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas. Termasuk didalamnya merencanakan sumber-sumber penerimaan yang bisa diperoleh jika suatu saat mengalami kekurangan kas dan merencanakan pemanfaatanntya apabila mengalami kelebihan.
Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas (cash budget) unutk periode-periode tertentu. Misalnya satu tahun, enam bulan, tiga bulan, atau satu bulan di masa mendatang. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Pada kala tertentu anggaran kas dibandingkan dengan realisasinya. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mencolok, manajemen perusahaan segera dapat melakukan tindakan perbaikan.