Membuat pembaca mengamati hal-hal yang terjadi di dalam cerita, tak jauh berbeda dari caramu mengamati hal-hal di sekitarmu. Berhentilah membaca lalu coba amati hal yang sekarang sedang terjadi di sekitarmu. Apa kau sedang berada di kamar dan menatap komputer? Apa yang kau lihat? Sepikah kamarmu atau kau sedang mendengaran sebuah lagu cinta? Apakah kamarmu wangi atau berbau apak?
Jika kau menjawab pertanyaanku di atas, maka kau sedang mendeskripsikan suasana kamarmu. Jadi ini rahasia menulis deskripsi. Catat baik-baik.
Rahasianya adalah Panca Indra. Kau bisa menuliskan deskripsi dengan menjelaskan hal-hal yang sedang berlangsung lewat panca indra karakter atau narator.
Agar lebih mudah, berikut ini langkah-langkah untuk menulis deskripsi:
Tentukan adegan yang ingin dilakukan oleh karakter dalam cerita.Indra penglihatan: apa yang karakter atau narator lihat?Indra pendengaran: apa yang karakter atau narator dengar?Indra penciuman: aroma apa yang tercium? Wangi atau bau?Indra peraba: apakah benda yang disentuh oleh karakter terasa kasar/halus, panas/dingin?Indra yang lain: apakah ruangnya terasa sumpek atau luas?Emosi: perasaaan apa yang timbul pada karakter sekarang? Takut, senang, bingung, atau yang lainnya?
Jawablah pertanyaan di atas lalu masukkan dalam cerita. Semakin spesifik jawabanmu, semakin bagus deskripsimu.
Namun, kau tidak perlu menjawab semua pertanyaan di atas. Aturlah sedemikan rupa agar penjelasannya tidak bertele-tele dan mendukung cerita. Di sinilah gunanya banyak membaca. Dengan banyak membaca cerita yang bagus, kau akan tahu berapa banyak deskripsi yang bisa kau masukkan tanpa mengganggu cerita. Sebagai patokan, biasanya indra penglihatan dan pendengaran selalu ada dalam deskripsi.
Membuat pembaca mengamati hal-hal yang terjadi di dalam cerita, tak jauh berbeda dari caramu mengamati hal-hal di sekitarmu. Berhentilah membaca lalu coba amati hal yang sekarang sedang terjadi di sekitarmu. Apa kau sedang berada di kamar dan menatap komputer? Apa yang kau lihat? Sepikah kamarmu atau kau sedang mendengaran sebuah lagu cinta? Apakah kamarmu wangi atau berbau apak?
Jika kau menjawab pertanyaanku di atas, maka kau sedang mendeskripsikan suasana kamarmu. Jadi ini rahasia menulis deskripsi. Catat baik-baik.
Rahasianya adalah Panca Indra. Kau bisa menuliskan deskripsi dengan menjelaskan hal-hal yang sedang berlangsung lewat panca indra karakter atau narator.
Agar lebih mudah, berikut ini langkah-langkah untuk menulis deskripsi:
Tentukan adegan yang ingin dilakukan oleh karakter dalam cerita.Indra penglihatan: apa yang karakter atau narator lihat?Indra pendengaran: apa yang karakter atau narator dengar?Indra penciuman: aroma apa yang tercium? Wangi atau bau?Indra peraba: apakah benda yang disentuh oleh karakter terasa kasar/halus, panas/dingin?Indra yang lain: apakah ruangnya terasa sumpek atau luas?Emosi: perasaaan apa yang timbul pada karakter sekarang? Takut, senang, bingung, atau yang lainnya?Jawablah pertanyaan di atas lalu masukkan dalam cerita. Semakin spesifik jawabanmu, semakin bagus deskripsimu.
Namun, kau tidak perlu menjawab semua pertanyaan di atas. Aturlah sedemikan rupa agar penjelasannya tidak bertele-tele dan mendukung cerita. Di sinilah gunanya banyak membaca. Dengan banyak membaca cerita yang bagus, kau akan tahu berapa banyak deskripsi yang bisa kau masukkan tanpa mengganggu cerita. Sebagai patokan, biasanya indra penglihatan dan pendengaran selalu ada dalam deskripsi.