ulfadaniatyPenanaman Persiapan lahan, dilakukan dengan pencangkulan agar tanah menjadi gembur pada saat 1,5-2,5 bulan sebelum penanaman. Kemudian membuat lubang dengan ukuran 20 cm x 20 cm dengan kedalaman 15 cm atau 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 10 cm. Penanaman dilakukan pada musim hujan. Pada tanah yang subur jarak tanam 100 cm x 100 cm sedang tanah yang kurang subur jarak yang digunakan 60 cm x 90 cm. Ketika membuat lubang tanam, tanah cangkulan dapat diletakkan disekitar lubang. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan campuran pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum tanam, untuk satu lubang diberi pupuk sebanyak ± 1 kg. Lubang-lubang yang telah diberi pupuk tersebut dibiarkan terbuka selama 2 minggu agar mendapat cahaya matahari. Setelah itu tanah bekas cangkulan tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang seperti semula. Pembibitan, perbanyakan akar wangi umumnya menggunakan cara vegetatif yakni dengan menggunakan bonggol akar. Bonggol berasal dari tanaman dalam rumpun yang tidak berbunga, kemudian dipecah-pecah sehingga tiap pecahan bonggol memiliki mata tunas yang selanjutnya bonggol ini dapat langsung ditanam di lahan yang sudah dipersiapkan. Penanaman, penanaman akar wangi sebaiknya dilakukan pada permulaan musim hujan yaitu bulan Oktober-Nopember, karena fase awal pertumbuhan, tanaman akar wangi membutuhkan air yang cukup. Namun demikian akar wangi bisa juga ditanam di luar musim penghujan asal tanaman disiram setiap pagi dan sore. Bibit yang ditanam berasal dari pecahan bonggol dengan diameter sekitar 10 cm dengan 5 mata tunas dari tanaman yang berumur 12 bulan. Penanaman dapat di lakukan secara monokultur atau campuran. Penanaman bibit akar wangi dilakukan dengan cara memasukkan bonggol yang siap tanam ke luabng yang telah dibuat lalu ditutup kembali selanjutnya tanah disekitarnya dipadatkan. Penanaman di lokasi miring, sebaiknya perlu dibuat terasering.
Persiapan lahan, dilakukan dengan pencangkulan agar tanah menjadi gembur pada saat 1,5-2,5 bulan sebelum penanaman. Kemudian membuat lubang dengan ukuran 20 cm x 20 cm dengan kedalaman 15 cm atau 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 10 cm. Penanaman dilakukan pada musim hujan. Pada tanah yang subur jarak tanam 100 cm x 100 cm sedang tanah yang kurang subur jarak yang digunakan 60 cm x 90 cm. Ketika membuat lubang tanam, tanah cangkulan dapat diletakkan disekitar lubang. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan campuran pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum tanam, untuk satu lubang diberi pupuk sebanyak ± 1 kg. Lubang-lubang yang telah diberi pupuk tersebut dibiarkan terbuka selama 2 minggu agar mendapat cahaya matahari. Setelah itu tanah bekas cangkulan tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang seperti semula.
Pembibitan, perbanyakan akar wangi umumnya menggunakan cara vegetatif yakni dengan menggunakan bonggol akar. Bonggol berasal dari tanaman dalam rumpun yang tidak berbunga, kemudian dipecah-pecah sehingga tiap pecahan bonggol memiliki mata tunas yang selanjutnya bonggol ini dapat langsung ditanam di lahan yang sudah dipersiapkan.
Penanaman, penanaman akar wangi sebaiknya dilakukan pada permulaan musim hujan yaitu bulan Oktober-Nopember, karena fase awal pertumbuhan, tanaman akar wangi membutuhkan air yang cukup. Namun demikian akar wangi bisa juga ditanam di luar musim penghujan asal tanaman disiram setiap pagi dan sore. Bibit yang ditanam berasal dari pecahan bonggol dengan diameter sekitar 10 cm dengan 5 mata tunas dari tanaman yang berumur 12 bulan. Penanaman dapat di lakukan secara monokultur atau campuran. Penanaman bibit akar wangi dilakukan dengan cara memasukkan bonggol yang siap tanam ke luabng yang telah dibuat lalu ditutup kembali selanjutnya tanah disekitarnya dipadatkan. Penanaman di lokasi miring, sebaiknya perlu dibuat terasering.