fadllurrahmani
Dalam speaking, kita hampir selalu menggunakan kalimat tanya. Hal ini karena si pembicara ingin mengetahui/mendapatkan informasi tertentu dari lawan bicara. Seperti halnya dalam bahasa Indonesia, tipe pertanyaan dalam bahasa Inggris ada 2 yaitu pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban yes/no dan pertanyaan yang membutuhkan explanation (information questions). Tulisan ini membahas cara membuat yes/no questions, question tag, information questions, dan embedded questions. Sebelum kita membahas kedua tipe tersebut, ada 4 simple rules yang perlu diingat ketika membuat questions, antara lain: • Tenses. Apa yang ditanyakan harus sesuai dengan waktu kejadian/aktivitas. Sebagai contoh, there was a party at school last night. I didn’t go because I was sick. Therefore, I don’t know who came to the party, how many people came, how the party was, etc. Sekarang saya ingin tahu tentang pesta sekolah itu dengan bertanya kepada teman kelas saya: o Did you go to the party? o How many people came? o How was the party? etc. Jadi, karena kejadian/aktivitas dinyatakan dengan past tense, maka kalimat tanya juga harus dinyatakan dalam past tense. INCORRECT jika: o Do you go to the party? o How many people come? o How is the party? etc. • Untuk yes/no questions, lakukan inversi atau tempatkan auxiliary/be/kata bantu sebelum subject kalimat. • Untuk information questions, tempatkan kata tanya sebelum auxiliary/be/kata bantu. Tetapi, jika yang ditanyakan adalah subject kalimat, inversi auxiliary/be/kata bantu tidak diperlukan. Yang diperlukan hanyalah mengganti subject kalimat dengan kata tanya. • Embedded question selalu dalam bentuk affirmative (kalimat positif) atau kalimat negatif, tetapi tidak pernah dalam bentuk kalimat tanya. Kesalahan pada umumnya terjadi karena dilakukannya inversi auxiliary/be/kata bantu ke depan subject kalimat. Sekarang, let’s start from yes/no questions. A. Yes/No questions Yes/no questions dapat kita bagi menjadi positive dan negative yes/no questions. 1. Positive yes/no questions. Pola-pola kalimat tanya yang telah diberikan pada pembahasan tiap tenses secara umum dapat diringkas menjadi: Auxiliary Be Do/does/did + subject + verb . . . Contoh: 1. Have you finished doing your homework? 2. Will you go to watch a movie with me tonight? 3. Is she pretty? 4. Does he always go to school on foot? 5. Did you visit your parents during holiday? Note: Kesalahan biasanya terjadi pada kalimat yang menggunakan simple present tense dan past tense. Kesalahan ini umumnya karena lupa mengubah verb1+(s/es) dan verb2 menjadi verb1. • INCORRECT: Does she often practices her English? • CORRECT : Does she often practice her English? Yes, she does. • INCORRECT: Did you loved her? • CORRECT : Did you love her? Yes, I did. Untuk tensis yang lainnya biasanya jarang tejadi kesalahan karena bentuk verb-nya tidak berubah. Silakan baca kembali pola yes/no question untuk 16 Tensis dalam Bahasa Inggris. Atau click link tensis yang ingin anda review di bagian comment tulisan ini. 2. Negative yes/no questions Pola yang sangat formal untuk negative yes/no questions adalah NOT diletakkan setelah subject. Auxiliary Be Do/does/did + subject + NOT + verb . . . Tapi, pola di atas sangat jarang digunakan dibandingkan dengan pola berikut: Auxiliary Be Do/does/did NOT + subject + verb . . . Note: NOT pada umumnya dikontraksi dengan auxiliary/be/do/does/did (i.e. can’t, won’t, isn’t, don’t, hasn’t, etc). Kapan kita menggunakan negatif yes/no questions? Negative yes/no questions umumnya digunakan: a. Jika si pembicara sudah tahu apa yang ditanyakan, tapi belum 100% yakin. Contoh: 1. Isn’t the earth that travels around the sun? (Bukankah bumi yang mengitari matahari?). Di sini si penanya ingin memastikan bahwa bumilah yang mengitari bumi dan bukan sebaliknya. 2. Aren’t you making spaghetti? (Bukankah kamu sedang masak spaghetti?) 3. Didn’t you fail this course last semester? (Bukankah kamu tidak lulus mata kuliah ini semester lalu?). 4. Wasn’t he playing chess with you when I went to his house last night? 5. Hasn’t she seen the Ayat-Ayat Cinta? (Bukankah dia sudah nonton film Ayat-Ayat Cinta?). 6. Aren’t they going to see a movie tonight? etc. b. Ketika si pembicara surprise, shock, jengkel, atau marah. Contoh: 1. Aren’t you supposed to be at school now? Misalnya, karena YOU di rumah pada saat jam sekolah. 2. Doesn’t your class start at 7 o’clock? Misalnya, sudah hampir jam 7 tapi YOU masih belum mandi/siap ke sekolah. 3. What happened? Didn’t you study? Siapa suruh tidak belajar. Gurunya jengkel tuh. B. Question tag Dalam question tag, si pembicara membuat pernyataan tapi dia tidak yakin sepenuhnya terhadap apa yang dia bicarakan. Berikut adalah rules dalam membuat question tag: • Auxiliary/be pada question tag harus sama dengan auxiliary/be pada main clause (pokok kalimat). Jika di main clause tidak ada auxiliary/be, gunakan kata bantu do, does, atau did.
Sebelum kita membahas kedua tipe tersebut, ada 4 simple rules yang perlu diingat ketika membuat questions, antara lain:
• Tenses. Apa yang ditanyakan harus sesuai dengan waktu kejadian/aktivitas. Sebagai contoh, there was a party at school last night. I didn’t go because I was sick. Therefore, I don’t know who came to the party, how many people came, how the party was, etc. Sekarang saya ingin tahu tentang pesta sekolah itu dengan bertanya kepada teman kelas saya:
o Did you go to the party?
o How many people came?
o How was the party? etc. Jadi, karena kejadian/aktivitas dinyatakan dengan past tense, maka kalimat tanya juga harus dinyatakan dalam past tense. INCORRECT jika:
o Do you go to the party?
o How many people come?
o How is the party? etc.
• Untuk yes/no questions, lakukan inversi atau tempatkan auxiliary/be/kata bantu sebelum subject kalimat.
• Untuk information questions, tempatkan kata tanya sebelum auxiliary/be/kata bantu. Tetapi, jika yang ditanyakan adalah subject kalimat, inversi auxiliary/be/kata bantu tidak diperlukan. Yang diperlukan hanyalah mengganti subject kalimat dengan kata tanya.
• Embedded question selalu dalam bentuk affirmative (kalimat positif) atau kalimat negatif, tetapi tidak pernah dalam bentuk kalimat tanya. Kesalahan pada umumnya terjadi karena dilakukannya inversi auxiliary/be/kata bantu ke depan subject kalimat.
Sekarang, let’s start from yes/no questions.
A. Yes/No questions
Yes/no questions dapat kita bagi menjadi positive dan negative yes/no questions.
1. Positive yes/no questions.
Pola-pola kalimat tanya yang telah diberikan pada pembahasan tiap tenses secara umum dapat diringkas menjadi:
Auxiliary
Be
Do/does/did + subject + verb . . .
Contoh:
1. Have you finished doing your homework?
2. Will you go to watch a movie with me tonight?
3. Is she pretty?
4. Does he always go to school on foot?
5. Did you visit your parents during holiday?
Note: Kesalahan biasanya terjadi pada kalimat yang menggunakan simple present tense dan past tense. Kesalahan ini umumnya karena lupa mengubah verb1+(s/es) dan verb2 menjadi verb1.
• INCORRECT: Does she often practices her English?
• CORRECT : Does she often practice her English? Yes, she does.
• INCORRECT: Did you loved her?
• CORRECT : Did you love her? Yes, I did.
Untuk tensis yang lainnya biasanya jarang tejadi kesalahan karena bentuk verb-nya tidak berubah. Silakan baca kembali pola yes/no question untuk 16 Tensis dalam Bahasa Inggris. Atau click link tensis yang ingin anda review di bagian comment tulisan ini.
2. Negative yes/no questions
Pola yang sangat formal untuk negative yes/no questions adalah NOT diletakkan setelah subject.
Auxiliary
Be
Do/does/did + subject + NOT + verb . . .
Tapi, pola di atas sangat jarang digunakan dibandingkan dengan pola berikut:
Auxiliary
Be
Do/does/did NOT + subject + verb . . .
Note: NOT pada umumnya dikontraksi dengan auxiliary/be/do/does/did (i.e. can’t, won’t, isn’t, don’t, hasn’t, etc).
Kapan kita menggunakan negatif yes/no questions? Negative yes/no questions umumnya digunakan:
a. Jika si pembicara sudah tahu apa yang ditanyakan, tapi belum 100% yakin.
Contoh:
1. Isn’t the earth that travels around the sun? (Bukankah bumi yang mengitari matahari?). Di sini si penanya ingin memastikan bahwa bumilah yang mengitari bumi dan bukan sebaliknya.
2. Aren’t you making spaghetti? (Bukankah kamu sedang masak spaghetti?)
3. Didn’t you fail this course last semester? (Bukankah kamu tidak lulus mata kuliah ini semester lalu?).
4. Wasn’t he playing chess with you when I went to his house last night?
5. Hasn’t she seen the Ayat-Ayat Cinta? (Bukankah dia sudah nonton film Ayat-Ayat Cinta?).
6. Aren’t they going to see a movie tonight? etc.
b. Ketika si pembicara surprise, shock, jengkel, atau marah.
Contoh:
1. Aren’t you supposed to be at school now? Misalnya, karena YOU di rumah pada saat jam sekolah.
2. Doesn’t your class start at 7 o’clock? Misalnya, sudah hampir jam 7 tapi YOU masih belum mandi/siap ke sekolah.
3. What happened? Didn’t you study? Siapa suruh tidak belajar. Gurunya jengkel tuh.
B. Question tag
Dalam question tag, si pembicara membuat pernyataan tapi dia tidak yakin sepenuhnya terhadap apa yang dia bicarakan.
Berikut adalah rules dalam membuat question tag:
• Auxiliary/be pada question tag harus sama dengan auxiliary/be pada main clause (pokok kalimat). Jika di main clause tidak ada auxiliary/be, gunakan kata bantu do, does, atau did.