Selepas lulus dari STOVIA, ia memulainya karirnya sebagai dokter. Pertama tama ia ditugaskan di sebuah rumah sakit di Palembang. Di tempat itu, ia menderita sakit yang mengakibatkan lumpuh di kedua kakinya. Setelah sembilan tahun berdinas di Palembang, ia kemudian dipindahkan ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia hingga diangkat sebagai asisten dokter B. K. Van Der Plaats (Guru Besar Radiologi). Pada Juni 1935 Johannes dipindahkan ke Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Semarang dan mengembangkan bagian radiologi di rumah sakit tersebut. Setahun kemudian, ia dipindahkan kembali ke Jakarta sebagai dokter di bagian radiologi Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia hingga 1939. Sejak itulah ia dikenal sebagai ahli radiologi Indonesia yang pertama
Penjelasan:
Selepas lulus dari STOVIA, ia memulainya karirnya sebagai dokter. Pertama tama ia ditugaskan di sebuah rumah sakit di Palembang. Di tempat itu, ia menderita sakit yang mengakibatkan lumpuh di kedua kakinya. Setelah sembilan tahun berdinas di Palembang, ia kemudian dipindahkan ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia hingga diangkat sebagai asisten dokter B. K. Van Der Plaats (Guru Besar Radiologi). Pada Juni 1935 Johannes dipindahkan ke Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Semarang dan mengembangkan bagian radiologi di rumah sakit tersebut. Setahun kemudian, ia dipindahkan kembali ke Jakarta sebagai dokter di bagian radiologi Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia hingga 1939. Sejak itulah ia dikenal sebagai ahli radiologi Indonesia yang pertama