Bagaimana bukti bukti asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari ?
Anzery1) Al Muqsith المقسط Yang Maha Seimbang.Allah tidak pernah memberatkan satu pihak dengan pihak yang lain, dan Allah tidak meringankan satu pihak dengan pihak yang lain, kaya dan miskin, kedudukan raja dan budak, semuanya di Anggap sama.2) An Nafii` النافع Yang Maha Memberi Manfaat.Dikatakan bahwa Dialah yang memberi Manfaat, Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi ini untuk memberikan manfaat kepada mahluknya.3) Al Waarits الوارث Yang Maha Pewaris.Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta, tanah atau daerah (QS. Al-Ahzab 33.27), Al-Qur’an (Qs. Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu (An-Naml 27.16) yang penting adalah mewarisi surga (QS. Maryam 19.19).4) Ar Raafi` الرافع Yang Maha Meninggikan (makhluknya).Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat membangkitkan kita kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa meninggikan kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk dapat melakukannya.5) Al Baasith الباسط Yang Maha Melapangkan (makhluknya).Ketika kita dihadapkan dengan permasalahan hidup seakan-akan hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika kita mendapatkan musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan enggan mengikhlaskannya. Tetapi ketika kita sadar, Dialah (Allah) yang maha melapangkan segala-galanya, Dialah yang melapangkan jiwa kita, yang membesarkan hati kita dan meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih lagi penyayang hamba-Nya.6) Al Hafizh الحفيظ Yang Maha Memelihara.Begitu besar-Nya ia, sehingga segala sesuatu dapat dipelihara-Nya, tanpa pilih kasih, manusia yang kecil, yang sempit wawasannya tidak bisa mengasihi setiap orang. Manusia juga tidak bisa disebut sang pemelihara. Kita hanya memelihara keluarga kita sendiri dan itupun karena kehendak-Nya. Tanpa rahmat-Nya kita tidak dapat melakukan apapun. Sebagai pemelihara dan melestarikan sifat-sifat bijak kita. Ia memberikan kepada fisik kita, ia pula yang memenuhi kebutuhan rohani kita. Pada saat melemah Ia lah sumber kekuatan, karena Ia adalah yang memberi kekuatan (al-Muqit).7) Al Waduud الودود Yang Maha Mengasihi.Imam Al-Ghazali berkata, bahwasanya kata Wadud itu lebih mendekati makna rahmat, tetapi rahmat menyandarkan kebaikan kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang dikasihani ialah orang yang membutuhkan dan orang yang kesulitan. Perbuatan Ar-Rahim itu mensyaratkan orang yang dikasihani itu lemah, sedangkan perbuatan Al-Wadud itu tidak demikian. Sebab, rahmat yang diberikan Allah kepada siapa yang dikehenndaki-Nya, termasuk di dalamnya orang mukmin, orang durhaka, orang kuat dan orang lemah. Tetapi kasih sayang-Nya khusus bagi orang-orang mukmin, sebab mereka adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah dan merekalah orang-orang yang khusus mendapatkan kasih sayang-Nya sebagai tambahan dari rahmat yang telah mereka peroleh.8)Al Walii الولي Al-Waliy Yang Maha MelindungiSahabat-sahabat kita di dunia ini tidaklah bisa melindungi kita, hari ini melindungi besok tidak, hari ini sahabat, bisa jadi besok berubah menjadi musuh, bahkan ketika ada suatu bencanapun mereka tak mampu menolong kita. Mereka bukanlah sahabat sejati kita, mereka hanyalah teman bagi kita, karena hanya Allah lah yang bisa melindungi kita kapanpun dan dimanapun, karena perlindungan-Nya tak terbatas oleh ruang dan waktu.9) Al Mu`izz المعز Yang Maha Memuliakan (makhluk-Nya).Dikatakan bahwa Al-Mu’izz itu adalah Dzat yang memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, sedangkan Al-Mudzill itu ialah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya. Namun jangan lupa di balik penarikannya kembali itupun terdapat kemurahan Allah. Ia ingin meningkatkan kesadaran kita dan merendahkan derajat kita itu merupakan sarana untuk mencapai apa yang di inginkan-Nya. Hanya kesadaran yang bisa menyelamatkan kita, dan Ia ingin kita selamat. Maka dari itu janagn pernah meragukan kebijakan-Nya, apapun di lakukan oleh-Nya untuk membuat kita sadar. Karena Ia maha Memuliakan (mahluk-Nya).10) Al- Afuww العفو Yang Maha Pemaaf.Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala kejahatan dan memaafkan orang-orang yang telah berbuat maksiat. Kata al-Afuww ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi ia lebih sempurna. Sebab, Al-Ghafur itu adalah as-sitr (merahasiakan), sedangkan Al-Afuww itu adalah al-mahwu (menghapuskan). Dikatakan bahwa para malaikat yang ditugasi untuk mencatat amal perbuatan manusia menghaturkan catatan amal-amalnya pada hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian besar lembaran amal itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui apa isinya. Maka sadarlah mereka bahwa Allah telah menghendaki kebaikan buat orang itu. Firman Allah:“Dan Dialah yang menerinza tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan…” (QS. Asy-Syura: 25).