amiga
Karena di indonesia sudah mengadakan berbagai kompetisi untuk dai dai muda atau mencetak generasi yang baik dengan mencari dai dai yang lebih muda
1 votes Thanks 1
YuyunRuswita04
Fungsi dakwah menjadi tereduksi. Sajiannya pun terjebak pada kemasan, bukan lagi pada isi. Yang utama ditonjolkan justru unsur tontonannya. Tuntunannya hanya menjadi pengisi antarwaktu saja. Kemampuan menghibur seorang dai dijadikan ukuran utama keberhasilan berdakwah. Dakwah tidak lagi bermakna bagaimana menunjukkan masyarakat ke jalan yang sesuai dengan materi dakwah, tetapi ia lebih bermakna bagaimana memenuhi keinginan produser untuk mendapat rating tinggi. Berdakwah seolah hanya keahlian menyampaikan kesalehan verbal yang patut dikomoditikan, tanpa ada label amanah ilahiah di belakangnya. Padahal, amanah inilah yang sebetulnya menuntut mereka untuk mempraktikkan materi dakwahnya dalam kesalehan aksional sebagai wujud pertanggungjawaban sosial.
Belakangan pengutamaan kesalehan verbal ini juga semakin dianggap wajar setelah muncul acara pencarian bakat berdakwah, yang konsepnya mirip dengan acara pencarian bakat yang lain di televisi. Lazimnya acara pencarian bakat, layanan pesan singkat (SMS) dari pemirsa dijadikan sebagai patokan utama untuk mengukur kehebatan seorang dai. Fakta ini juga menambah kepercayaan diri para dai bahwa umat saat ini memang hanya membutuhkan kesalehan verbal, bukan kesalehan aksional. Apalagi secara kebetulan, rating acara-acara itu cukup bagus, karenanya ditayangkan di jam-jam utama (prime time).
- See more at: http://cordofa.org/fenomena-dai-selebriti-sebagai-solusi-atau-problem-dakwah/#sthash.MmMkdAi6.dpuf
Belakangan pengutamaan kesalehan verbal ini juga semakin dianggap wajar setelah muncul acara pencarian bakat berdakwah, yang konsepnya mirip dengan acara pencarian bakat yang lain di televisi. Lazimnya acara pencarian bakat, layanan pesan singkat (SMS) dari pemirsa dijadikan sebagai patokan utama untuk mengukur kehebatan seorang dai. Fakta ini juga menambah kepercayaan diri para dai bahwa umat saat ini memang hanya membutuhkan kesalehan verbal, bukan kesalehan aksional. Apalagi secara kebetulan, rating acara-acara itu cukup bagus, karenanya ditayangkan di jam-jam utama (prime time).
- See more at: http://cordofa.org/fenomena-dai-selebriti-sebagai-solusi-atau-problem-dakwah/#sthash.MmMkdAi6.dpuf