Bagai bendungan yang harus dibuka pintu airnya supaya tidak meluap ke permukaan, kusingkirkan semda halangan. Para satpam dan centeng kusuruh minggir. Alarm dan setrum kejutan di tembok yang mengelilingi rumahku bagaikan Tembok Besar kumatikan Anjiing-anjiing dobberman yang jatah daging makanannya lebih banyak dari jatah daging sekian puluh keluarga manusia kuberi isyarat supaya diam. Kami hanya menunggu. Kami hanya menonton Sampal datang banjir ma. nusia itu