Bacalah kutipan cerpen berikut! Sudah dari dulu niat sungguh-sungguh itu terbesit di benak Nek Yam—ingin sekali mengunjungi Jakarta. Tak tahu Nek Yam sebabnya apa. Entah jin apa pula yang telah membisikkan hasrat itu. Yang jelas, keinginan itu kian menggebu saja tiap malam dan siang bertukar. Jakarta menurut bayangan Nek Yam adalah kota yang sangat indah. Seperti yang kerap disaksikannya pada teve si Syam, tetangga dekat rumahnya—malam hari penuh terang dengan lampu-lampu cantik terpajang di sepanjang jalan. Pun gedung-gedung yang tingginya seratus kali, malah lebih, dari gubuk reotnya. Watak tokoh cerita digambarkan melalui . . . . a. dialog tokoh b. pikiran tokoh c. perbuatan tokoh d. penggambaran langsung oleh pengarang