Fajar dan Putri ingin menghadiahkan bunga lili putih di hari ulang tahun ibunya beso Fajar menanyakan pada adiknya, tetapi Putri menggeleng. Putri mengatakan bunga putih harganya mahal. Tiba-tiba Putri teringat pada sebuah taman yang ditumbuhi bung lili putih. Setiap berangkat ke sekolah, ia memperhatikan taman di rumah besar itu. Merek mempunyai ide untuk mengambil beberapa tangkai lili dari rumah itu. Pagi harinya, mereka berangkat sekolah. Saat menunggu bis, mata mereka berbina memperhatikan bunga lili putih di seberang jalan. Begitu pulang sekolah mereka turun da I. bis di depan rumah itu. Putri berdiri di sisi trotoar, sementara Fajar mulai mendekati pagar Tangannya dengan cepat memetik bunga-bunga itu. Tiba-tiba terdengar suara teriakan da jendela kamar loteng. Fajar tekejut. Ia menarik tangan adiknya sambil memegang bunga yang berhasil dipetik. Setibanya di rumah, mereka memberikan bunga tersebut kepada ibu Ibu senang, lalu mengecup kening Fajar dan Putri. Selang lima menit, pintu diketuk dari luar Ibu kaget melihat Pak Broto berdiri dengan muka gusar. Pak Broto menceritakan perilaku Fajar dan Putri yang mengambil bunganya tanpa permisi: Fajar dan Putri mengakui perbuatannya. Ibu, Fajar, dan Putri pun meminta maa kepada Pak Broto. Pak Broto memaafkan mereka, lalu pulang ke rumahnya. Setelah Pak Broto pulang, ibu menasihati mereka berdua. Meskipun ingin membahagiakan orang tua mereka juga tidak seharusnya mengambil bunga milik orang lain. Fajar dan Putri menangis dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Tentukan unsur-unsur intrinsik berikut berdasarkan cerpen tersebut! a. Watak tokoh Ibu, Fajar, Putri, dan Pak B Broto b. Latar cerita Amanat c.Amanat
Ibu: seorang ibu yang senang menerima hadiah dari anak-anaknya dan menasihati mereka setelah melakukan kesalahan
Fajar: seorang kakak yang ingin memberikan hadiah kepada ibunya pada hari ulang tahunnya
Putri: seorang adik yang tidak setuju dengan ide Fajar untuk membeli bunga lili putih karena mahal, tapi kemudian mengingat taman di rumah besar yang ditumbuhi bunga lili putih dan membuat ide untuk mengambil beberapa tangkai dari sana
Pak Broto: seorang pemilik rumah yang marah setelah melihat Fajar dan Putri mengambil bunga-bunga di taman rumahnya tanpa izin.
b. Latar cerita : Rumah, sekolah, Taman di rumah besar, jalanan
c. Amanat: Anak-anak harus membahagiakan orang tua mereka, tapi juga harus menghormati hak milik orang
- Ibu: Ibu yang senang menerima hadiah dari anak-anaknya dan mengecup kening mereka setelah menerima hadiah.
- Fajar: karakter Fajar yang selalu ingin membuat ibunya bahagia, namun ia melakukan kesalahan dengan mengambil bunga dari rumah orang tanpa izin.
- Putri: Putri yang selalu ingin membuat ibunya bahagia, namun ia melakukan kesalahan dengan mengambil bunga dari rumah orang tanpa izin.
- Pak Broto: karakter Pak Broto sebagai pemilik rumah yang marah karena bunga di rumahnya diambil tanpa izin.
b. Latar cerita: Latar cerita di cerpen ini adalah di sebuah rumah besar yang ditumbuhi bunga lili putih, di mana Fajar dan Putri mengambil bunga-bunga itu tanpa izin untuk dijadikan hadiah ulang tahun untuk ibunya.
c. Amanat: Amanat dari cerpen ini adalah pentingnya untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan milik kita tanpa izin, meskipun kita ingin membuat orang lain senang. Kita harus belajar untuk menghormati hak milik orang lain dan belajar untuk meminta izin jika ingin mengambil sesuatu.
a. Watak tokoh:
b. Latar cerita : Rumah, sekolah, Taman di rumah besar, jalanan
c. Amanat: Anak-anak harus membahagiakan orang tua mereka, tapi juga harus menghormati hak milik orang
Jawaban:
Penjelasan:
a. Watak tokoh:
- Ibu: Ibu yang senang menerima hadiah dari anak-anaknya dan mengecup kening mereka setelah menerima hadiah.
- Fajar: karakter Fajar yang selalu ingin membuat ibunya bahagia, namun ia melakukan kesalahan dengan mengambil bunga dari rumah orang tanpa izin.
- Putri: Putri yang selalu ingin membuat ibunya bahagia, namun ia melakukan kesalahan dengan mengambil bunga dari rumah orang tanpa izin.
- Pak Broto: karakter Pak Broto sebagai pemilik rumah yang marah karena bunga di rumahnya diambil tanpa izin.
b. Latar cerita: Latar cerita di cerpen ini adalah di sebuah rumah besar yang ditumbuhi bunga lili putih, di mana Fajar dan Putri mengambil bunga-bunga itu tanpa izin untuk dijadikan hadiah ulang tahun untuk ibunya.
c. Amanat: Amanat dari cerpen ini adalah pentingnya untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan milik kita tanpa izin, meskipun kita ingin membuat orang lain senang. Kita harus belajar untuk menghormati hak milik orang lain dan belajar untuk meminta izin jika ingin mengambil sesuatu.