Aya listrik di masigit meuni caang katingalna Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
tolong terjemahin ke bahasa indonesia makasii
ilukman
Kategori Soal : Bahasa Sunda Kelas : - (SD) Pembahasan :
Kata-kata tersebut merupakan satu bait dari sisindiran. Sisindiran adalah salah satu jenis puisi yang ada dalam sastra Sunda. Jika dalam sastra Indonesia, sisindiran adalah sama seperti pantun. Ada beberapa macam puisi Sunda, yaitu seperti wawacan, carita pantun, sisindiran, mantra, guguritan, sajak dan kawih.
Meskipun sisindiran adalah mirip seperti pantun yang ada dalam sastra Indonesia, sisindiran berbeda dengan carita pantun yang ada dalam puisi Sunda, seperti yang disebutkan di atas. Carita pantun yang ada dalam puisi Sunda isinya berupa cerita, sedangkan sisindiran isinya berupa cerita. Di bawah ini ada sisindiran tersebut di atas dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Ada listrik di mesjid sangat terang terlihatnya Ada perempuan tinggi kecil ada tahi lalat di pipinya
Sisindiran di atas adalah termasuk sisindiran jenis paparikan. Ada tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Dalam satu bait paparikan dan rarakitan ada empat baris. Sedangkan dalam satu bait wawangsalan hanya ada dua baris. Dalam setiap baris sisindiran ada delapan suku kata. Dalam sisindiran ada bagian sampiran (dalam bahasa Sunda disebut cangkang) dan ada bagian isi.
Dalam paparikan dan rarakitan, baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan baris keempat merupakan isi. Sedangkan dalam wawangsalan, baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
Kelas : - (SD)
Pembahasan :
Kata-kata tersebut merupakan satu bait dari sisindiran. Sisindiran adalah salah satu jenis puisi yang ada dalam sastra Sunda. Jika dalam sastra Indonesia, sisindiran adalah sama seperti pantun. Ada beberapa macam puisi Sunda, yaitu seperti wawacan, carita pantun, sisindiran, mantra, guguritan, sajak dan kawih.
Meskipun sisindiran adalah mirip seperti pantun yang ada dalam sastra Indonesia, sisindiran berbeda dengan carita pantun yang ada dalam puisi Sunda, seperti yang disebutkan di atas. Carita pantun yang ada dalam puisi Sunda isinya berupa cerita, sedangkan sisindiran isinya berupa cerita. Di bawah ini ada sisindiran tersebut di atas dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
Aya listrik di masigit
meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit
karangan dina pipina
Ada listrik di mesjid
sangat terang terlihatnya
Ada perempuan tinggi kecil
ada tahi lalat di pipinya
Sisindiran di atas adalah termasuk sisindiran jenis paparikan. Ada tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Dalam satu bait paparikan dan rarakitan ada empat baris. Sedangkan dalam satu bait wawangsalan hanya ada dua baris. Dalam setiap baris sisindiran ada delapan suku kata. Dalam sisindiran ada bagian sampiran (dalam bahasa Sunda disebut cangkang) dan ada bagian isi.
Dalam paparikan dan rarakitan, baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan baris keempat merupakan isi. Sedangkan dalam wawangsalan, baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.