1. Laju rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Syarat terjadinya dan terdengarnya bunyi adalah adanya medium yang dapat menghantarkan bunyi (misalnya udara), serta adanya organ pendengaran pada organisme yang dapat menerima bunyi tersebut.
2. Sensor ultrasonik pada robot bekerja dengan mengirimkan sinyal suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia. Sinyal ini akan dipantulkan kembali ketika mengenai objek dan diterima kembali oleh sensor. Dari perbedaan waktu pantulan sinyal, sensor dapat menentukan jarak dan posisi objek.
3. Bunyi sirene mobil berubah-ubah ketika mobil bergerak karena fenomena Doppler. Saat mobil bergerak mendekat, frekuensi bunyi sirene akan terdengar lebih tinggi (mendekati) dibandingkan saat bunyi tersebut dikeluarkan. Sebaliknya, saat mobil menjauh, frekuensi bunyi sirene akan terdengar lebih rendah (mereda) dibandingkan saat bunyi tersebut dikeluarkan.
4. Sistem kerja perangkat suara pada kapal untuk mengukur kedalaman perairan adalah dengan mengirimkan bunyi ke dasar perairan dan mengukur waktu pantulan bunyi yang diterima kembali di kapal. Kedalaman perairan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus cepat rambat bunyi (v) x waktu pantulan (t) / 2. Dalam hal ini, kedalaman perairan adalah 1.500 m/s x 5 detik / 2 = 3.750 meter.
Jawaban:
1. Laju rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. Syarat terjadinya dan terdengarnya bunyi adalah adanya medium yang dapat menghantarkan bunyi (misalnya udara), serta adanya organ pendengaran pada organisme yang dapat menerima bunyi tersebut.
2. Sensor ultrasonik pada robot bekerja dengan mengirimkan sinyal suara berfrekuensi tinggi (ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia. Sinyal ini akan dipantulkan kembali ketika mengenai objek dan diterima kembali oleh sensor. Dari perbedaan waktu pantulan sinyal, sensor dapat menentukan jarak dan posisi objek.
3. Bunyi sirene mobil berubah-ubah ketika mobil bergerak karena fenomena Doppler. Saat mobil bergerak mendekat, frekuensi bunyi sirene akan terdengar lebih tinggi (mendekati) dibandingkan saat bunyi tersebut dikeluarkan. Sebaliknya, saat mobil menjauh, frekuensi bunyi sirene akan terdengar lebih rendah (mereda) dibandingkan saat bunyi tersebut dikeluarkan.
4. Sistem kerja perangkat suara pada kapal untuk mengukur kedalaman perairan adalah dengan mengirimkan bunyi ke dasar perairan dan mengukur waktu pantulan bunyi yang diterima kembali di kapal. Kedalaman perairan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus cepat rambat bunyi (v) x waktu pantulan (t) / 2. Dalam hal ini, kedalaman perairan adalah 1.500 m/s x 5 detik / 2 = 3.750 meter.