Kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Apa benar kesabaran itu ada batasnya? Tentu ini menjadi sebuah tanda tanya besar. Allah SWT di dalam Al-Qur’an memerintahkan kita untuk sabar. Dalam ayat-ayat diantaranya Allah berfirman:
“Hai orang iman bersabarlah dan berusahalah terus untuk bersabar….. ” (QS. Ali Imran:200)
Allah mencintai orang-orang yang sabar
Tidak ada dalam Al-Qur’an tidak pula dalam hadits, bahwa Allah memberikan batasan bahwa manusia untuk sabar itu ada batasnya. Seringkali kita mendengar ada orang berkata, “Sampai kapan kita bersabar?” Bahkan mungkin ada orang yang berkata, “Kesabaran aku sudah habis.” dll.
Subhanallahu, saudaraku…!
Rasulullah SAW bersabda,
“Bersabarlah kamu!”
Sampai kapan?
“Maka bersabarlah sampai kamu bertemu denganku di telaga haud” (HR. Muslim no. 3132)
Di sini Rasulullah SAW menyuruh kita untuk bersabar. Sampai kapan? Apakah beliau mengatakan sabar ada batasnya? Tidak!!
Rasulullah SAW mengatakan, “Bersabarlah sampai kamu bertemu denganku di telaga haud!”
Berarti sabar itu sampai akhir hayat!
Kita manusia, hidup di dunia tak lepas dari yang namanya ujian dan cobaan. Setiap manusia diberikan oleh Allah SAW ujian dengan berbagai macam ragam-ragamnya.
Ada orang yang diberikan ujian oleh Allah dengan penderitaan, kesengsaraan, ada orang yang Allah berikan ujian dengan kekayaan. Masing-masing orang diuji kesabarannya. Orang yang menderita dengan sakit diuji kesabaran untuk menghadapi sakit, orang yang menderita kesusahan dan kesulitan diuji kesabarannya dengan kekurangan harta, orang yang diberikan oleh Allah kekayaan dan kesenangan diuji oleh Allah kesabarannya untuk menghadapi syahwat dia. Karena semakin senang, semakin banyak fasilitas, seseorang terkadang lebih mengikuti syahwatnya.
Manusia diuji selama hidup dia, dalam kehidupan dia. Dengan apa? Dengan perintah, dengan larangan. Allah memerintahkan kita shalat, zakat, puasa dan haji. Allah juga melarang kita berzina, judi dan melarang berbagai macam larangan-larangan lainnya. Sampai kapan? Jawabnya satu, sampai akhir hayat, sampai kita mati.
Bolehkah kita berkata, “Sampai kapan saya bersabar untuk shalat?” Misalnya ada orang mengatakan “Kan kesabaran ada batasannya, jadi saya shalat pun ada batasanya dong?”
Subhanallah .. tidak ya hadirin!
Kita sabar sampai hayat kita. Selama kita beriman kepada Allah kita butuh kesabaran.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu berkata,
“Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya no. 31079 dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no. 40)
Sebagaimana badan tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan pernah hidup tanpa kesabaran.
Bagaimana tidak? Sementara kita beriman kepada Allah sepanjang hayat kita, selama kita hidup, kita terus sabar menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-larangan Allah, bahkan hidup pun tak lepas dari berbagai macam ujian, ujian, ujian. Allah mengatakan:
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
“Dan kami uji kalian dengan keburukan, kesenangan sebagai fitnah untuk kalian.” (QS. Al Anbiya’: 35)
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, “kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah.” {QS. Al Baqarah: 155-156}
Seakan isyarat bahwa kita bersabar sampai kita kembali kepada Allah SAW.
Kata siapa sabar itu ada batasnya?
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan berikan atau Allah akan jadikan dia sabar” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, saudaraku..
Aneh, kalau ada orang berkata, “sabar itu ada batasnya”. Dan aneh apabila ada orang yang berkata, “kesabaran saya sudah habis”. Itu menunjukan dia tidak sabar. Sebab kalau dia sabar, dia akan senantiasa menahan dirinya.
Tentu pondasi kesabaran adalah keyakinan kita kepada Allah dan hari jamaahrat. Sebab ketika seorang hamba mengharapkan apa yang ada di sisi Allah berupa pahala dan surga yang ada di jamaahrat, maka itu sesuatu yang luar biasa. Itulah yang menyebabkan kita bisa bersabar menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan.
Kenapa demikian? Karena kita mengharapkan sesuatu yang lebih, yaitu berupa pahala jamaahrat dan surga yang kita dambakan.
Penjelasan:
maaf kak cuman bisa jawab satu soal nya panjang maaf ya kak
Jawaban:
1. Apakah Sabar Ada Batasnya?
Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusallam
Kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Apa benar kesabaran itu ada batasnya? Tentu ini menjadi sebuah tanda tanya besar. Allah SWT di dalam Al-Qur’an memerintahkan kita untuk sabar. Dalam ayat-ayat diantaranya Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ
“Hai orang iman bersabarlah dan berusahalah terus untuk bersabar….. ” (QS. Ali Imran:200)
Allah mencintai orang-orang yang sabar
Tidak ada dalam Al-Qur’an tidak pula dalam hadits, bahwa Allah memberikan batasan bahwa manusia untuk sabar itu ada batasnya. Seringkali kita mendengar ada orang berkata, “Sampai kapan kita bersabar?” Bahkan mungkin ada orang yang berkata, “Kesabaran aku sudah habis.” dll.
Subhanallahu, saudaraku…!
Rasulullah SAW bersabda,
“Bersabarlah kamu!”
Sampai kapan?
“Maka bersabarlah sampai kamu bertemu denganku di telaga haud” (HR. Muslim no. 3132)
Di sini Rasulullah SAW menyuruh kita untuk bersabar. Sampai kapan? Apakah beliau mengatakan sabar ada batasnya? Tidak!!
Rasulullah SAW mengatakan, “Bersabarlah sampai kamu bertemu denganku di telaga haud!”
Berarti sabar itu sampai akhir hayat!
Kita manusia, hidup di dunia tak lepas dari yang namanya ujian dan cobaan. Setiap manusia diberikan oleh Allah SAW ujian dengan berbagai macam ragam-ragamnya.
Ada orang yang diberikan ujian oleh Allah dengan penderitaan, kesengsaraan, ada orang yang Allah berikan ujian dengan kekayaan. Masing-masing orang diuji kesabarannya. Orang yang menderita dengan sakit diuji kesabaran untuk menghadapi sakit, orang yang menderita kesusahan dan kesulitan diuji kesabarannya dengan kekurangan harta, orang yang diberikan oleh Allah kekayaan dan kesenangan diuji oleh Allah kesabarannya untuk menghadapi syahwat dia. Karena semakin senang, semakin banyak fasilitas, seseorang terkadang lebih mengikuti syahwatnya.
Manusia diuji selama hidup dia, dalam kehidupan dia. Dengan apa? Dengan perintah, dengan larangan. Allah memerintahkan kita shalat, zakat, puasa dan haji. Allah juga melarang kita berzina, judi dan melarang berbagai macam larangan-larangan lainnya. Sampai kapan? Jawabnya satu, sampai akhir hayat, sampai kita mati.
Bolehkah kita berkata, “Sampai kapan saya bersabar untuk shalat?” Misalnya ada orang mengatakan “Kan kesabaran ada batasannya, jadi saya shalat pun ada batasanya dong?”
Subhanallah .. tidak ya hadirin!
Kita sabar sampai hayat kita. Selama kita beriman kepada Allah kita butuh kesabaran.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu berkata,
“Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya no. 31079 dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no. 40)
Sebagaimana badan tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan pernah hidup tanpa kesabaran.
Bagaimana tidak? Sementara kita beriman kepada Allah sepanjang hayat kita, selama kita hidup, kita terus sabar menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-larangan Allah, bahkan hidup pun tak lepas dari berbagai macam ujian, ujian, ujian. Allah mengatakan:
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
“Dan kami uji kalian dengan keburukan, kesenangan sebagai fitnah untuk kalian.” (QS. Al Anbiya’: 35)
Allah juga berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ
“Sungguh kami akan uji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.”
Lalu Allah mengatakan,
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Bergembiralah untuk orang-orang yang sabar”
Siapa dia?
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) ١٥٦(
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, “kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah.” {QS. Al Baqarah: 155-156}
Seakan isyarat bahwa kita bersabar sampai kita kembali kepada Allah SAW.
Kata siapa sabar itu ada batasnya?
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan berikan atau Allah akan jadikan dia sabar” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, saudaraku..
Aneh, kalau ada orang berkata, “sabar itu ada batasnya”. Dan aneh apabila ada orang yang berkata, “kesabaran saya sudah habis”. Itu menunjukan dia tidak sabar. Sebab kalau dia sabar, dia akan senantiasa menahan dirinya.
Tentu pondasi kesabaran adalah keyakinan kita kepada Allah dan hari jamaahrat. Sebab ketika seorang hamba mengharapkan apa yang ada di sisi Allah berupa pahala dan surga yang ada di jamaahrat, maka itu sesuatu yang luar biasa. Itulah yang menyebabkan kita bisa bersabar menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan.
Kenapa demikian? Karena kita mengharapkan sesuatu yang lebih, yaitu berupa pahala jamaahrat dan surga yang kita dambakan.
Penjelasan:
maaf kak cuman bisa jawab satu soal nya panjang maaf ya kak