A.Seorang anak menderita rabun jauh dengan titik jauhnya (Punctum Remotum) sejauh 50 cm. Agar anak tersebut dapat melihat benda jauh pada normal, Hitunglah : A.Jenis lensa yang digunakan B.Kekuatan lensa
B.Pak Arman mengalami gangguan mata hipermetropi dengan titik dekat 50 cm. Ketika membaca koran pada jarak baca normal, Hitunglah : a. Jenis lensa yang digunakan b. Kekuatan lensa
A. Untuk menghitung jenis lensa yang digunakan dan kekuatan lensa pada kasus rabun jauh, kita perlu mengetahui titik jauh (Punctum Remotum) yang diberikan, yaitu sejauh 50 cm.
1. Jenis lensa yang digunakan:
Pada kasus rabun jauh, jenis lensa yang digunakan adalah lensa cembung (lensa negatif). Hal ini karena lensa cembung dapat membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar tepat pada retina.
2. Kekuatan lensa:
Kekuatan lensa dapat dihitung menggunakan rumus:
Kekuatan (D) = 1 / fokus (f)
Dalam hal ini, kita ingin mencari kekuatan lensa yang diberikan titik jauh (Punctum Remotum) sejauh 50 cm. Untuk lensa cembung, kekuatan lensa akan memiliki tanda negatif.
Substitusi nilai-nilai ke dalam rumus:
D = 1 / (-50 cm)
D = -1/50 diopter (D)
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan adalah -1/50 diopter (D).
B. Untuk menghitung jenis lensa yang digunakan dan kekuatan lensa pada kasus hipermetropi, kita perlu mengetahui titik dekat yang diberikan, yaitu 50 cm.
1. Jenis lensa yang digunakan:
Pada kasus hipermetropi, jenis lensa yang digunakan adalah lensa cekung (lensa positif). Lensa cekung membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar dapat difokuskan pada titik dekat.
2. Kekuatan lensa:
Kekuatan lensa dapat dihitung menggunakan rumus:
Kekuatan (D) = 1 / fokus (f)
Dalam hal ini, kita ingin mencari kekuatan lensa yang diberikan titik dekat sejauh 50 cm.
Substitusi nilai-nilai ke dalam rumus:
D = 1 / (50 cm)
D = 1/50 diopter (D)
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan adalah 1/50 diopter (D).
Jawaban:
A. Untuk menghitung jenis lensa yang digunakan dan kekuatan lensa pada kasus rabun jauh, kita perlu mengetahui titik jauh (Punctum Remotum) yang diberikan, yaitu sejauh 50 cm.
1. Jenis lensa yang digunakan:
Pada kasus rabun jauh, jenis lensa yang digunakan adalah lensa cembung (lensa negatif). Hal ini karena lensa cembung dapat membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar tepat pada retina.
2. Kekuatan lensa:
Kekuatan lensa dapat dihitung menggunakan rumus:
Kekuatan (D) = 1 / fokus (f)
Dalam hal ini, kita ingin mencari kekuatan lensa yang diberikan titik jauh (Punctum Remotum) sejauh 50 cm. Untuk lensa cembung, kekuatan lensa akan memiliki tanda negatif.
Substitusi nilai-nilai ke dalam rumus:
D = 1 / (-50 cm)
D = -1/50 diopter (D)
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan adalah -1/50 diopter (D).
B. Untuk menghitung jenis lensa yang digunakan dan kekuatan lensa pada kasus hipermetropi, kita perlu mengetahui titik dekat yang diberikan, yaitu 50 cm.
1. Jenis lensa yang digunakan:
Pada kasus hipermetropi, jenis lensa yang digunakan adalah lensa cekung (lensa positif). Lensa cekung membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar dapat difokuskan pada titik dekat.
2. Kekuatan lensa:
Kekuatan lensa dapat dihitung menggunakan rumus:
Kekuatan (D) = 1 / fokus (f)
Dalam hal ini, kita ingin mencari kekuatan lensa yang diberikan titik dekat sejauh 50 cm.
Substitusi nilai-nilai ke dalam rumus:
D = 1 / (50 cm)
D = 1/50 diopter (D)
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan adalah 1/50 diopter (D).