Hubungan Internasional Pasca Pandemi COVID-19, Perspektif Asia
Lima, Peru – Mempromosikan Indonesia dan meningkatkan people-to-people connection merupakan salah satu tugas Perwakilan Indonesia di luar negeri. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan peluang kerja, pariwisata dan lain-lain. Untuk hal tersebut, KBRI Lima bekerja sama dengan Universitas Nasional San Marcos selenggarakan seminar daring bertemakan hubungan internasional pasca pandemi COVID-19 yang diikuti oleh sekitar 60 peserta yang terdiri dari Duta Besar, diplomat dan mahasiswa Indonesia dan Peru (08/07/2020).
Duta Besar Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey dalam pembukaannya menyampaikan harapan agar kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran kepada para peserta yang berada di Indonesia dan di Peru tentang perubahan hubungan antar negara dan kawasan akibat adanya pandemi COVID-19. Tidak dapat dipungkiri bahwa karena pandemi, terdapat beberapa negara yang lebih erat menjalin kerja sama, namun terdapat juga negara yang menjadi lebih protektif terhadap kebijakan politik dan ekonominya.
Hal ini juga disetujui oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono yang menyatakan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan China, melakukan perubahan kebijakan politik dan ekonomi yang cukup besar sehingga menyebabkan banyak perusahaan ingin merelokasi pabriknya ke negara lain di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini tentunya akan membuat Kawasan Asia tetap menjadi pusat gravitasi ekonomi, ditambah lagi dengan bonus demografi usia produktif masayarakatnya.
Kegiatan seminar dengan Universitas Nasional San Marcos ini merupakan yang kedua kalinya bekerja sama dengan Pusat Studi Asia yang dikelola oleh Professor Carlos Aquino. Perspektif dari kawasan Asia, khususnya Indonesia, menurut Professor Aquino tentunya akan menambah wawasan para akademisi dan pemangku kepentingan di kawasan Amerika Latin.
Jawaban:
Hubungan Internasional Pasca Pandemi COVID-19, Perspektif Asia
Lima, Peru – Mempromosikan Indonesia dan meningkatkan people-to-people connection merupakan salah satu tugas Perwakilan Indonesia di luar negeri. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan peluang kerja, pariwisata dan lain-lain. Untuk hal tersebut, KBRI Lima bekerja sama dengan Universitas Nasional San Marcos selenggarakan seminar daring bertemakan hubungan internasional pasca pandemi COVID-19 yang diikuti oleh sekitar 60 peserta yang terdiri dari Duta Besar, diplomat dan mahasiswa Indonesia dan Peru (08/07/2020).
Duta Besar Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey dalam pembukaannya menyampaikan harapan agar kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran kepada para peserta yang berada di Indonesia dan di Peru tentang perubahan hubungan antar negara dan kawasan akibat adanya pandemi COVID-19. Tidak dapat dipungkiri bahwa karena pandemi, terdapat beberapa negara yang lebih erat menjalin kerja sama, namun terdapat juga negara yang menjadi lebih protektif terhadap kebijakan politik dan ekonominya.
Hal ini juga disetujui oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono yang menyatakan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan China, melakukan perubahan kebijakan politik dan ekonomi yang cukup besar sehingga menyebabkan banyak perusahaan ingin merelokasi pabriknya ke negara lain di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal ini tentunya akan membuat Kawasan Asia tetap menjadi pusat gravitasi ekonomi, ditambah lagi dengan bonus demografi usia produktif masayarakatnya.
Kegiatan seminar dengan Universitas Nasional San Marcos ini merupakan yang kedua kalinya bekerja sama dengan Pusat Studi Asia yang dikelola oleh Professor Carlos Aquino. Perspektif dari kawasan Asia, khususnya Indonesia, menurut Professor Aquino tentunya akan menambah wawasan para akademisi dan pemangku kepentingan di kawasan Amerika Latin.
(Sumber : KBRI Lima)
Penjelasan:
Maaf kalau salah..
#BelajarBersamaSpadoonKing