ilukman
Imaji asal katanya dari bahasa Inggris yaitu image. Imaji adalah gambaran atau bayangan. Dalam bahasa Sunda, imaji disebut implengan. Implengan berasal dari kata impleng yang artinya membayangkan. Imaji adalah implengen atau bayangan atau juga gambaran. Imaji atau bayangan bisa berupa gambaran secara visual, suara, bau, rasa atau bisa juga merupakan gabungan dari semua penginderaan tersebut.
Imaji bisa merupakan salah satu unsur yang ada dalam suatu karya sastra, seperti sajak. Pengarang sajak menggunakan unsur imaji dalam membuat sebuah sajak. selain unsur imaji, dalam membuat sajak juga ada beberapa unsur lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu seperti unsur simbol, irama, tema dan gaya bahasa. Dengan menggunakan jenis-jenis imaji yang ada, pengarang sajak dapat membuat sajak secara lebih ekspresif.
Jenis-jenis imaji yang ada adalah seperti imaji penglihatan, imaji pendengaran, imaji penciuman, imaji perasaan, imaji rabaan, dan imaji gerak. Dengan jenis-jenis imaji yang ada tersebut, pengarang sajak dapat merangkai kata-kata yang ada sehingga para pembaca sajak dapat membayangkan atau menggambarkan apa yang dimaksud oleh si pembuat sajak tersebut.
Misalnya, dengan imaji penglihatan, pengarang sajak dapat menyusun kata-kata yang melukiskan bayangan yang timbul karena adanya daya saran penglihatan. Dengan imaji pendengaran, pengarang sajak dapat merangkai kata yang berhubungan dengan usaha memancing bayangan pendengaran guna membangkitkan suasana tertentu. Dengan imaji penciuman, dapat melukiskan ide abstrak menjadi konkrit melalui suatu rengsangan yang seolah – olah dapat ditangkap oleh indera penciuman.
Kemudian dengan imaji perasaan, dapat memilih kata-kata untuk membangkitkan emosi pada sajak guna menggiring daya bayang pembaca yang seolah olah dapat dirasakan oleh pembaca sajak. Dengan imaji rabaan, yaitu berupa lukisan yang mampu menciptakan suatu daya saran bahwa seolah – olah pembaca dapat tersentuh, bersentuhan, atau apapun yang melibatkan efektivitas indera kulitnya. Dengan imaji gerak, bertujuan untuk lebih menghidupkan gambaran dengan melukiskan sesuatu yang diam itu seolah–olah bergerak.
Imaji bisa merupakan salah satu unsur yang ada dalam suatu karya sastra, seperti sajak. Pengarang sajak menggunakan unsur imaji dalam membuat sebuah sajak. selain unsur imaji, dalam membuat sajak juga ada beberapa unsur lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu seperti unsur simbol, irama, tema dan gaya bahasa. Dengan menggunakan jenis-jenis imaji yang ada, pengarang sajak dapat membuat sajak secara lebih ekspresif.
Jenis-jenis imaji yang ada adalah seperti imaji penglihatan, imaji pendengaran, imaji penciuman, imaji perasaan, imaji rabaan, dan imaji gerak. Dengan jenis-jenis imaji yang ada tersebut, pengarang sajak dapat merangkai kata-kata yang ada sehingga para pembaca sajak dapat membayangkan atau menggambarkan apa yang dimaksud oleh si pembuat sajak tersebut.
Misalnya, dengan imaji penglihatan, pengarang sajak dapat menyusun kata-kata yang melukiskan bayangan yang timbul karena adanya daya saran penglihatan. Dengan imaji pendengaran, pengarang sajak dapat merangkai kata yang berhubungan dengan usaha memancing bayangan pendengaran guna membangkitkan suasana tertentu. Dengan imaji penciuman, dapat melukiskan ide abstrak menjadi konkrit melalui suatu rengsangan yang seolah – olah dapat ditangkap oleh indera penciuman.
Kemudian dengan imaji perasaan, dapat memilih kata-kata untuk membangkitkan emosi pada sajak guna menggiring daya bayang pembaca yang seolah olah dapat dirasakan oleh pembaca sajak. Dengan imaji rabaan, yaitu berupa lukisan yang mampu menciptakan suatu daya saran bahwa seolah – olah pembaca dapat tersentuh, bersentuhan, atau apapun yang melibatkan efektivitas indera kulitnya. Dengan imaji gerak, bertujuan untuk lebih menghidupkan gambaran dengan melukiskan sesuatu yang diam itu seolah–olah bergerak.