Arti dari kata bahasa Sunda ngora adalah muda. Arti dari kata seuri adalah tersenyum atau tertawa. Dalam bahasa Sunda tidak ada kata "seuri seuri" yang ada adalah "sura seuri". Kata sura seuri artinya adalah tertawa-tawa atau tersenyum-senyum. Dalam bahasa Sunda jenis kata sura seuri dikenal dengan sebutan "kecap rajekan" yang artinya adalah kata yang diulang dua kali baik kata dasarnya atau suku katanya.
Pembahasan
Dalam bahasa Sunda ada dua ragam bahasa yaitu yang disebut ragam basa hormat / lemes (halus) dan ragam basa loma (akrab atau bisa juga kasar). Ketentuan yang mengatur ragam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan Tatakrama Basa Sunda atau yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Undak Usuk Basa Sunda.
Dalam ragam basa hormat / lemes (halus) ada dua macam yaitu ragam basa hormat untuk diri sendiri dan ragam basa hormat untuk orang lain. Dalam bahasa Sunda, kata ngora yang artinya muda tersebut termasuk ke dalam ragam basa loma. Kata seuri yang artinya tersenyum termasuk dalam ragam basa loma juga.
Halusnya dari kata ngora adalah anom. Sedangkan halusnya dari kata seuri adalah gumujeng. Adanya ragam bahasa dalam bahasa Sunda merupakan pengaruh dari bahasa Jawa. Pengaruh tersebut terjadi saat sebagian besar daerah Sunda ada di bawah kekuasaan kerajaan Mataram Islam.
Di daerah Sunda ada sebagian daerah yang tidak pernah dikuasai oleh kerajaan Mataram Islam, yaitu daerah Banten, sehingga bahasa Sunda di Banten saat ini agak berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Sunda yang ada di daerah Sunda lainnya, seperti Bandung, Tasikmalaya atau Bogor.
Arti dari kata bahasa Sunda ngora adalah muda. Arti dari kata seuri adalah tersenyum atau tertawa. Dalam bahasa Sunda tidak ada kata "seuri seuri" yang ada adalah "sura seuri". Kata sura seuri artinya adalah tertawa-tawa atau tersenyum-senyum. Dalam bahasa Sunda jenis kata sura seuri dikenal dengan sebutan "kecap rajekan" yang artinya adalah kata yang diulang dua kali baik kata dasarnya atau suku katanya.
Pembahasan
Dalam bahasa Sunda ada dua ragam bahasa yaitu yang disebut ragam basa hormat / lemes (halus) dan ragam basa loma (akrab atau bisa juga kasar). Ketentuan yang mengatur ragam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan Tatakrama Basa Sunda atau yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Undak Usuk Basa Sunda.
Dalam ragam basa hormat / lemes (halus) ada dua macam yaitu ragam basa hormat untuk diri sendiri dan ragam basa hormat untuk orang lain. Dalam bahasa Sunda, kata ngora yang artinya muda tersebut termasuk ke dalam ragam basa loma. Kata seuri yang artinya tersenyum termasuk dalam ragam basa loma juga.
Halusnya dari kata ngora adalah anom. Sedangkan halusnya dari kata seuri adalah gumujeng. Adanya ragam bahasa dalam bahasa Sunda merupakan pengaruh dari bahasa Jawa. Pengaruh tersebut terjadi saat sebagian besar daerah Sunda ada di bawah kekuasaan kerajaan Mataram Islam.
Di daerah Sunda ada sebagian daerah yang tidak pernah dikuasai oleh kerajaan Mataram Islam, yaitu daerah Banten, sehingga bahasa Sunda di Banten saat ini agak berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Sunda yang ada di daerah Sunda lainnya, seperti Bandung, Tasikmalaya atau Bogor.
Pelajari lebih lanjut
__________
Detil Jawaban
Kelas : XII
Mapel : Bahasa Sunda - Tarjamahan
Bab : 4
Kode : 12.13.4
Kata Kunci : Undak usuk basa Sunda, basa Sunda, anom