Trinil adalah situs palaeoanthropological di tepi Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Di situs ini pada tahun 1891, ahli anatomi Belanda Eugène Dubois menemukan manusia purba pertama yang ditemukan di luar Eropa, yaitu spesimen "Manusia Jawa" yang awalnya diberi nama Pithecanthropus erectus.
Perkembangan manusia purba di Indonesia diawali dengan munculnya Homo erectus ini, diikuti dengan spesies lain seperti Homo floresiensis, sebelum kemudian manusia modern, Homo sapiens, datang sekitar 60 ribu tahun yang lalu.
Jawaban panjang:
Trinil adalah situs paleontologi di lembah Bengawan Solo, Pulau Jawa, Indonseia. Lokasi ini terkenal sebagai lokasi penemuan Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) dan merupakan lokasi penemuan fosil manusia purba yang paling dikenal dari semua lokasi Indonesia.
Antara 1891-1894, seorang arkeolog dan ahli anatomi Belanda, Eugene Dubois melakukan penggalian di tepi Bengawan Solo, dekat dengan desa Trinil (sekarang masuk kabupaten Ngawi, Jawa Timur). Setelah Dubois kembali ke Belanda, penggalian dilanjutkan oleh asistennya sampai tahun 1900.
Ratusan fosil vertebrata ditemukan di situs ini dan sekarang disimpan dan dipamerkan di Rijksmuseum van Natuurlijke Historie, Leiden, Belanda, dan fosil-fosil ini sekarang dikenal sebagai Fauna Trinil.
Rekonstruksi lingkungan jaman purba dari fosil-fosil ini menyimpulkan bahwa situs tersebut dahulu merupakan wilayah campuran padang rumput terbuka, lembah sungai yang lebat dan hutan dataran tinggi.
Situs penggalian tersebut merupakan bagian pemaparan (bagian terkikis) sungai yang terbentuk di tepi sungai Bengawan Solo ini mengandung berbagai fosil manusia purba. Awalnya fosil ini diperkirakan berasal dari 500 ribu tahun yang lalu, namun sekarang fosil , ini diperkirakan berasal di kisaran 700 ribu - 1 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan kesamaan antara tulang paha fosil di Trinil, dan manusia modern, Eugene Dubois yakin bahwa fosil ini adalah makhluk yang berjalan tegak seperti manusia, dan memberi nama fosil ini Pithecanthropus erectus (Manusia Kera yang Berjalan Tegak). Namun kemudian berdasarkan data fosil lainnya, ahli biologi Jerman Ernst Mayr menamakan fosil ini, dan fosil serupa di China, sebagai bagian dari spesies yang sama, yaitu Homo erectus
Verified answer
Kelas: XII
Mata Pelajaran: PPKN
Materi: Masa Prasejarah
Kata Kunci: Trinil, Pithecanthropus erectus
Jawaban pendek:
Trinil adalah situs palaeoanthropological di tepi Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Di situs ini pada tahun 1891, ahli anatomi Belanda Eugène Dubois menemukan manusia purba pertama yang ditemukan di luar Eropa, yaitu spesimen "Manusia Jawa" yang awalnya diberi nama Pithecanthropus erectus.
Perkembangan manusia purba di Indonesia diawali dengan munculnya Homo erectus ini, diikuti dengan spesies lain seperti Homo floresiensis, sebelum kemudian manusia modern, Homo sapiens, datang sekitar 60 ribu tahun yang lalu.
Jawaban panjang:
Trinil adalah situs paleontologi di lembah Bengawan Solo, Pulau Jawa, Indonseia. Lokasi ini terkenal sebagai lokasi penemuan Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) dan merupakan lokasi penemuan fosil manusia purba yang paling dikenal dari semua lokasi Indonesia.
Antara 1891-1894, seorang arkeolog dan ahli anatomi Belanda, Eugene Dubois melakukan penggalian di tepi Bengawan Solo, dekat dengan desa Trinil (sekarang masuk kabupaten Ngawi, Jawa Timur). Setelah Dubois kembali ke Belanda, penggalian dilanjutkan oleh asistennya sampai tahun 1900.
Ratusan fosil vertebrata ditemukan di situs ini dan sekarang disimpan dan dipamerkan di Rijksmuseum van Natuurlijke Historie, Leiden, Belanda, dan fosil-fosil ini sekarang dikenal sebagai Fauna Trinil.
Rekonstruksi lingkungan jaman purba dari fosil-fosil ini menyimpulkan bahwa situs tersebut dahulu merupakan wilayah campuran padang rumput terbuka, lembah sungai yang lebat dan hutan dataran tinggi.
Situs penggalian tersebut merupakan bagian pemaparan (bagian terkikis) sungai yang terbentuk di tepi sungai Bengawan Solo ini mengandung berbagai fosil manusia purba. Awalnya fosil ini diperkirakan berasal dari 500 ribu tahun yang lalu, namun sekarang fosil , ini diperkirakan berasal di kisaran 700 ribu - 1 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan kesamaan antara tulang paha fosil di Trinil, dan manusia modern, Eugene Dubois yakin bahwa fosil ini adalah makhluk yang berjalan tegak seperti manusia, dan memberi nama fosil ini Pithecanthropus erectus (Manusia Kera yang Berjalan Tegak). Namun kemudian berdasarkan data fosil lainnya, ahli biologi Jerman Ernst Mayr menamakan fosil ini, dan fosil serupa di China, sebagai bagian dari spesies yang sama, yaitu Homo erectus