Apakah raksa termasuk logam atau nonlogam? Jelaskan alasannya!
tolong dijawab ya
sibokpranoto
Apa sih raksa itu? Raksa (air raksa) bisa disebut Merkuri (Bahasa Inggris) atau Hydrargyrum (Bahasa Latin) adalah suatu cairan yang berwarna abu-abu keperakan dan termasuk unsur kimia. Unsur ini terdapat pada tabel periodik unsur dengan simbol Hg (yang berasal dari Bahasa Latinnya yaitu Hidrargyrum) dengan nomor atom 80 dan terdapat pada golongan IIB dan periode 6. Raksa akan mendidih pada suhu 357 derajat C dan meleleh pada suhu -37,4 derajat C dan memiliki densitas yang besar yaitu 13,6 g/ml. Mengapa raksa termasuk logam? Logam mulia adalah suatu logam yang tahan terhadap korosi atau perkaratan atau pun reaksi redoks (reduksi oksidasi) yang biasa terjadi di muka bumi (karena bumi banyak mengandung oksigen). Raksa termasuk logam karena raksa tahan terhadap korosi/perkaratan, sehingga raksa mempunyai sifat seperti logam mulia yaitu tahan terhadap orosi. Sehingga raksa termasuk logam mulia Mengapa wujud raksa cair? Sebagaimana yang telah diketahui, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada orbital tertentu sesuai dengan tingkat energi elektron. Orbital adalah suatu daerah dimana kemungkinan besar dapat ditemukan elektron dan dalam teori atom klasik disebut lintasan. Karena elektron bermuatan negatif, sedangkan inti atom bermuatan positif maka terjadi gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron. Gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron disebut gaya Coloumb. Semakin besar muatan inti (semakin besar jumlah elektron) maka gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron semakin besar. Dari sistem periodik unsur dapat ditentukan konfigurasi elektron raksa adalah . Sebagaimana diketahui bahwa ikatan logam terbentuk dari penggunaan bersama seluruh elektron valensi dari suatu material. Semakin banyak elektron valensi yang terlibat maka ikatan logam akan semakin kuat. Agar elektron 6s tidak jatuh ke inti maka elektron tersebut harus bergerak lebih cepat. Pada raksa kecepatan elektron 6s tersebut mendekati kecepatan cahaya sehingga elektron 6s pada raksa akan membesar. Hal ini mngakibatkan energi elektron 6s semakin rendah (semakin besar tetapi tandanya negatif). Karena energi elektron 6s semakin negatif, maka jarak inti atom dan elektron 6s semakin dekat. Hal ini menyebabkan elektron 6s pada raksa yang seharusnya menjadi elektron valensi tertarik ke dalam atom mendekati inti atom bahkan menjadi elektron dalam (bukan lagi elektron valensi) dan orbital 5d menjadi di luar. Karena elektron valensi raksa menjadi elektron dalam dan orbital 5d raksa sudah penuh, maka ikatan logam pada raksa menjadi sangat lemah sehingga raksa pada suhu kamar berwujud cair. Selain itu, raksa juga mudah menguap dan akan menjadi padat pada tekanan 7,640 atm. Jadi jelaslah bahwa raksa memang termasuk logam meskipun wujudnya cair. Hal ini disebabkan oleh sifat raksa yang sukar mengalami korosi (yang merupakan salah satu ciri-ciri dari logam mulia) dan juga struktur atom raksa yang berbeda dengan logam yang lain yang berbentuk padat, sehingga wujud raksa berbentuk cair.
Mengapa raksa termasuk logam? Logam mulia adalah suatu logam yang tahan terhadap korosi atau perkaratan atau pun reaksi redoks (reduksi oksidasi) yang biasa terjadi di muka bumi (karena bumi banyak mengandung oksigen). Raksa termasuk logam karena raksa tahan terhadap korosi/perkaratan, sehingga raksa mempunyai sifat seperti logam mulia yaitu tahan terhadap orosi. Sehingga raksa termasuk logam mulia
Mengapa wujud raksa cair? Sebagaimana yang telah diketahui, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada orbital tertentu sesuai dengan tingkat energi elektron. Orbital adalah suatu daerah dimana kemungkinan besar dapat ditemukan elektron dan dalam teori atom klasik disebut lintasan. Karena elektron bermuatan negatif, sedangkan inti atom bermuatan positif maka terjadi gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron. Gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron disebut gaya Coloumb. Semakin besar muatan inti (semakin besar jumlah elektron) maka gaya tarik menarik antar inti atom dan elektron semakin besar. Dari sistem periodik unsur dapat ditentukan konfigurasi elektron raksa adalah . Sebagaimana diketahui bahwa ikatan logam terbentuk dari penggunaan bersama seluruh elektron valensi dari suatu material. Semakin banyak elektron valensi yang terlibat maka ikatan logam akan semakin kuat. Agar elektron 6s tidak jatuh ke inti maka elektron tersebut harus bergerak lebih cepat. Pada raksa kecepatan elektron 6s tersebut mendekati kecepatan cahaya sehingga elektron 6s pada raksa akan membesar. Hal ini mngakibatkan energi elektron 6s semakin rendah (semakin besar tetapi tandanya negatif). Karena energi elektron 6s semakin negatif, maka jarak inti atom dan elektron 6s semakin dekat. Hal ini menyebabkan elektron 6s pada raksa yang seharusnya menjadi elektron valensi tertarik ke dalam atom mendekati inti atom bahkan menjadi elektron dalam (bukan lagi elektron valensi) dan orbital 5d menjadi di luar. Karena elektron valensi raksa menjadi elektron dalam dan orbital 5d raksa sudah penuh, maka ikatan logam pada raksa menjadi sangat lemah sehingga raksa pada suhu kamar berwujud cair. Selain itu, raksa juga mudah menguap dan akan menjadi padat pada tekanan 7,640 atm.
Jadi jelaslah bahwa raksa memang termasuk logam meskipun wujudnya cair. Hal ini disebabkan oleh sifat raksa yang sukar mengalami korosi (yang merupakan salah satu ciri-ciri dari logam mulia) dan juga struktur atom raksa yang berbeda dengan logam yang lain yang berbentuk padat, sehingga wujud raksa berbentuk cair.