Ans: Ya, semua kopi yang tidak mengalami proses dekafeinisasi pasti mengandung kafein.
Dampak positifnya: Konsumsi kopi dan kafein dengan jumlah yang benar dikatakan dapat mengurangi risiko seseorang terserang diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit yang menyerang otak dan saraf, peminum kopi reguler juga memiliki umur rata-rata yang lebih tinggi dari orang yang tidak reguler meminum kopi. Kopi dan kafein juga meningkatkan produktifitas pegawai dan pekerja karena kafein meningkatkan kesadaran dan fokus konsumen.
Dampak negatif: Kafein dalam kopi adalah zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia, kafein dapat menyebabkan ketergantungan (kecanduan) dan menyebabkan gejala putus obat (withdrawal effect) jika lama tidak meminumnya. Konsumsi berlebih juga dapat menyebabkan insomnia, rasa gugup berlebih, iritabilitas, sakit perut, tekanan darah tinggi, detak jantung yang terlalu cepat, dan tremor.
1 votes Thanks 1
Umarfaruk2002
Terimakasih kak atas jawaban kakak.Sangat membantu menambah informasi tentang kopi.
Verified answer
Ans:Ya, semua kopi yang tidak mengalami proses dekafeinisasi pasti mengandung kafein.
Dampak positifnya:
Konsumsi kopi dan kafein dengan jumlah yang benar dikatakan dapat mengurangi risiko seseorang terserang diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit yang menyerang otak dan saraf, peminum kopi reguler juga memiliki umur rata-rata yang lebih tinggi dari orang yang tidak reguler meminum kopi. Kopi dan kafein juga meningkatkan produktifitas pegawai dan pekerja karena kafein meningkatkan kesadaran dan fokus konsumen.
Dampak negatif:
Kafein dalam kopi adalah zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia, kafein dapat menyebabkan ketergantungan (kecanduan) dan menyebabkan gejala putus obat (withdrawal effect) jika lama tidak meminumnya. Konsumsi berlebih juga dapat menyebabkan insomnia, rasa gugup berlebih, iritabilitas, sakit perut, tekanan darah tinggi, detak jantung yang terlalu cepat, dan tremor.