apakah kalian masih ingat dengan ayam yang berkokok membangunkan kalian?pasti kalian tidak ingat dia. dia membangunkan kalian setiap hari.tapai kalian tidak peduli karena ada alarm kalian melupakan mereka tapi kalian makan mereka mengomsumsi mereka apakah mereka sudah berjasa pada kalian.
Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang jauuh ... sekali.
Ayam Jago
Suatu ketika, Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih mengantuk perlahan terbuka. Di langit dia melihat benda bundar berwarna kuning keemasan. “Itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun dia masih mengantuk, dia melompat ke atas pagar. “Kukuruyuk.... Hari sudah pagi!” kokoknya keras-keras.
Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar. Mereka mulai mengais-ngais mencari makan. “Wah, betapa gelapnya hari ini!” keluh mereka.
Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hinggap di pohon dekat mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku, Burung Hantu!” jawabnya. “Hai, mengapa kalian ribut-ribut di tengah malam begini?”
“Si Ayam Jago tadi berkokok. Itu tanda hari sudah pagi!” ujar induk-induk ayam itu. Mereka kemudian ribut bergumam. Si Burung Hantu menepukkan sayapnya meminta mereka tenang.
“lya! Itu Matahari sudah terbit di langit!” ujar si Jago. Si Burung Hantu tertawa terbahak-bahak. “Itu bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!” katanya.
Induk-induk ayam kembali bergumam. Mereka kembali ke tempat masing-masing dan tidur lagi.
Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia berjanji besok lagi akan membuka kedua matanya lebar-lebar. Dia harus yakin yang dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkokok.
Jawaban:
Ayam Jago Baru
Pengarang: Anonim
Ada ayam jago baru di suatu dusun. Dia datang dari kota yang jauuh ... sekali.
Ayam Jago
Suatu ketika, Ayam Jago terjaga dari tidurnya. Matanya yang masih mengantuk perlahan terbuka. Di langit dia melihat benda bundar berwarna kuning keemasan. “Itu pasti Matahari!” pikirnya. Maka walaupun dia masih mengantuk, dia melompat ke atas pagar. “Kukuruyuk.... Hari sudah pagi!” kokoknya keras-keras.
Induk-induk ayam bergegas berlarian keluar. Mereka mulai mengais-ngais mencari makan. “Wah, betapa gelapnya hari ini!” keluh mereka.
Tiba-tiba terbang melintas seekor burung hantu. Dia hinggap di pohon dekat mereka. “Kamu siapa?” tanya si Ayam Jago Baru. “Aku, Burung Hantu!” jawabnya. “Hai, mengapa kalian ribut-ribut di tengah malam begini?”
“Si Ayam Jago tadi berkokok. Itu tanda hari sudah pagi!” ujar induk-induk ayam itu. Mereka kemudian ribut bergumam. Si Burung Hantu menepukkan sayapnya meminta mereka tenang.
“lya! Itu Matahari sudah terbit di langit!” ujar si Jago. Si Burung Hantu tertawa terbahak-bahak. “Itu bukan Matahari! Itu adalah bulan purnama!” katanya.
Induk-induk ayam kembali bergumam. Mereka kembali ke tempat masing-masing dan tidur lagi.
Si Ayam Jago Baru merasa malu. Dia berjanji besok lagi akan membuka kedua matanya lebar-lebar. Dia harus yakin yang dilihatnya adalah Matahari. Setelah itu, baru dia akan berkokok.
Penjelasan:
maaf kalau salah