Mendengar kata air tanah, mungkin Anda akan membayangkan air yang segar, jernih, dan layak digunakan. Tapi faktanya di beberapa wilayah, khususnya daerah dengan sanitasi buruk, air tanah berisiko menimbulkan penyakit karena sudah terkontaminasi.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa daerah di Indonesia masih memiliki kualitas air tanah yang buruk. Jika Anda berpikir bahwa memasak air tanah sudah cukup menjadi solusi untuk menghilangkan kontaminasi, maka Anda keliru. Kontaminasi tidak akan hilang hanya dengan memasaknya. Memasak hanya akan menghilangkan bakteri dan bukan kandungan kontaminan di dalam air tanah.
Air Tanah dan Keamanannya Bagi Tubuh - Alodokter
Bahkan, jika Anda memasaknya hingga mendidih, pestisida, nitrat, dan timah yang terkandung di dalamnya akan tetap ada. Justru pada saat air dimasak, volume air akan berkurang dan membuat konsentrasi kontaminan akan lebih pekat.
Bahaya Air Tanah yang Terkontaminasi
Jelas sekali air adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari setengah komposisi tubuh manusia terdiri dari air. Tubuh perlu mengonsumsi cukup cairan untuk membuang kotoran atau limbah dari dalam tubuh melalui keringat, urine, feses, dan bahkan uap air yang keluar pada saat kita bernapas. Air yang kita minum juga berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang. Tidak hanya itu, air juga penting untuk kegiatan dapur, untuk mandi, membersihkan rumah, dan masih banyak lagi.
Namun jika air tanah sudah terkontaminasi, misalnya oleh air laut, parasit, bakteri, bahan kimia, nitrat, merkuri, timah, ataupun feses, maka dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi air tanah yang terkontaminasi:
Kandungan timah yang terdapat di dalam air tanah jika dikonsumsi secara terus menerus selama beberapa tahun dapat menyebabkan masalah perkembangan mental pada anak-anak dan bayi. Bahkan dapat menimbulkan hipertensi dan gangguan pada ginjal.
Kandungan parasit Cryptosporidium di dalam air tanah merupakan patogen yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan yang mematikan.
Kandungan nitrat di dalam air tanah jika masuk ke dalam tubuh, bisa diubah menjadi zat nitrit. Akibatnya, darah akan mengalami kesulitan untuk menyalurkan oksigen ke dalam organ tubuh. Air yang terkontaminasi nitrat bisa menjadi ancaman dalam perkembangan mental dan fisik bagi bayi.
Kandungan bakteri di dalam air tanah yang tercemar dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan jika bersentuhan dengan kulit atau dikonsumsi, seperti muntah, diare, demam, mual, pusing, sakit tenggorokan, kram perut, mulut melepuh, kerusakan organ hati, nyeri sendi dan masih banyak lagi.
Beberapa jenis air tanah yang terkontaminasi mungkin masih dalam batas aman. Tapi bagaimanapun, tetap dianjurkan untuk menghindari penggunaan air tanah pada ibu hamil, bayi, anak-anak, pasien kemoterapi, pasien transplantasi, dan penderita HIV. Hindari juga menggunakan air tanah jika Anda yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk.
Jika Anda merasa bahwa air tanah di wilayah Anda tergolong aman atau bersih dan hanya mengalami masalah dengan rasa dari air tersebut, cobalah untuk meletakkan air di dalam kulkas, agar klorin yang terdapat di dalamnya hilang. Selain cara ini, Anda juga bisa membeli alat penyaring air khusus. Klorin sendiri adalah disinfektan atau pembasmi kuman yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah air yang mengalami kontaminasi.
Menyiasati Konsumsi Air Tanah
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah. Namun, secara sederhana air tanah yang terkontaminasi bisa Anda kenali lewat pengamatan fisik. Tanda-tanda air tanah yang sudah terkontaminasi meliputi:
Air berubah menjadi keruh atau berubah warna.
Berbau menyenggat.
Memiliki rasa yang aneh.
Untuk menghindari dan meminimalkan masalah dari air tanah, perhatikan beberapa hal berikut:
Sumur penampungan air tanah harus jauh dari tempat pembuangan limbah atau septic tank minimal 250 meter.
Sumur penampungan air tanah harus dibuat dengan kedalaman tertentu. Hal ini bertujuan agar air tanah tidak terkontaminasi oleh polutan di permukaan.
Hindari pembuatan sumur penampungan air tanah di dekat daerah industri.
Jika air tanah disimpan di tangki penampungan air, sebaiknya tangki ditutup untuk mencegah masuknya hewan atau benda lain.
Begitu pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu diperhatikan keamanannya. Air tanah yang dikonsumsi begitu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Jawaban:
tidak sama
Penjelasan:
jan lupa bernapas ya
Jawaban:
Air Tanah dan Keamanannya Bagi Tubuh
Mendengar kata air tanah, mungkin Anda akan membayangkan air yang segar, jernih, dan layak digunakan. Tapi faktanya di beberapa wilayah, khususnya daerah dengan sanitasi buruk, air tanah berisiko menimbulkan penyakit karena sudah terkontaminasi.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa daerah di Indonesia masih memiliki kualitas air tanah yang buruk. Jika Anda berpikir bahwa memasak air tanah sudah cukup menjadi solusi untuk menghilangkan kontaminasi, maka Anda keliru. Kontaminasi tidak akan hilang hanya dengan memasaknya. Memasak hanya akan menghilangkan bakteri dan bukan kandungan kontaminan di dalam air tanah.
Air Tanah dan Keamanannya Bagi Tubuh - Alodokter
Bahkan, jika Anda memasaknya hingga mendidih, pestisida, nitrat, dan timah yang terkandung di dalamnya akan tetap ada. Justru pada saat air dimasak, volume air akan berkurang dan membuat konsentrasi kontaminan akan lebih pekat.
Bahaya Air Tanah yang Terkontaminasi
Jelas sekali air adalah bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari setengah komposisi tubuh manusia terdiri dari air. Tubuh perlu mengonsumsi cukup cairan untuk membuang kotoran atau limbah dari dalam tubuh melalui keringat, urine, feses, dan bahkan uap air yang keluar pada saat kita bernapas. Air yang kita minum juga berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang. Tidak hanya itu, air juga penting untuk kegiatan dapur, untuk mandi, membersihkan rumah, dan masih banyak lagi.
Namun jika air tanah sudah terkontaminasi, misalnya oleh air laut, parasit, bakteri, bahan kimia, nitrat, merkuri, timah, ataupun feses, maka dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi air tanah yang terkontaminasi:
Kandungan timah yang terdapat di dalam air tanah jika dikonsumsi secara terus menerus selama beberapa tahun dapat menyebabkan masalah perkembangan mental pada anak-anak dan bayi. Bahkan dapat menimbulkan hipertensi dan gangguan pada ginjal.
Kandungan parasit Cryptosporidium di dalam air tanah merupakan patogen yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan yang mematikan.
Kandungan nitrat di dalam air tanah jika masuk ke dalam tubuh, bisa diubah menjadi zat nitrit. Akibatnya, darah akan mengalami kesulitan untuk menyalurkan oksigen ke dalam organ tubuh. Air yang terkontaminasi nitrat bisa menjadi ancaman dalam perkembangan mental dan fisik bagi bayi.
Kandungan bakteri di dalam air tanah yang tercemar dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan jika bersentuhan dengan kulit atau dikonsumsi, seperti muntah, diare, demam, mual, pusing, sakit tenggorokan, kram perut, mulut melepuh, kerusakan organ hati, nyeri sendi dan masih banyak lagi.
Beberapa jenis air tanah yang terkontaminasi mungkin masih dalam batas aman. Tapi bagaimanapun, tetap dianjurkan untuk menghindari penggunaan air tanah pada ibu hamil, bayi, anak-anak, pasien kemoterapi, pasien transplantasi, dan penderita HIV. Hindari juga menggunakan air tanah jika Anda yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk.
Jika Anda merasa bahwa air tanah di wilayah Anda tergolong aman atau bersih dan hanya mengalami masalah dengan rasa dari air tersebut, cobalah untuk meletakkan air di dalam kulkas, agar klorin yang terdapat di dalamnya hilang. Selain cara ini, Anda juga bisa membeli alat penyaring air khusus. Klorin sendiri adalah disinfektan atau pembasmi kuman yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah air yang mengalami kontaminasi.
Menyiasati Konsumsi Air Tanah
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah. Namun, secara sederhana air tanah yang terkontaminasi bisa Anda kenali lewat pengamatan fisik. Tanda-tanda air tanah yang sudah terkontaminasi meliputi:
Air berubah menjadi keruh atau berubah warna.
Berbau menyenggat.
Memiliki rasa yang aneh.
Untuk menghindari dan meminimalkan masalah dari air tanah, perhatikan beberapa hal berikut:
Sumur penampungan air tanah harus jauh dari tempat pembuangan limbah atau septic tank minimal 250 meter.
Sumur penampungan air tanah harus dibuat dengan kedalaman tertentu. Hal ini bertujuan agar air tanah tidak terkontaminasi oleh polutan di permukaan.
Hindari pembuatan sumur penampungan air tanah di dekat daerah industri.
Jika air tanah disimpan di tangki penampungan air, sebaiknya tangki ditutup untuk mencegah masuknya hewan atau benda lain.
Begitu pentingnya air dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu diperhatikan keamanannya. Air tanah yang dikonsumsi begitu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Penjelasan: