Fenomena alam pelangi terjadi karena interaksi antara cahaya matahari dengan tetes-tetes air di atmosfer. Proses terjadinya pelangi melibatkan pembiasan dan pemantulan cahaya dalam tetes-tetes air.
Berikut adalah langkah-langkah utama yang terjadi dalam pembentukan pelangi:
1. Cahaya matahari yang mengandung semua warna pada spektrum tampak masuk ke atmosfer.
2. Ketika cahaya matahari masuk ke tetes air di udara, cahaya tersebut mengalami pembiasan. Pembiasan terjadi karena cahaya bergerak dari medium yang satu (udara) ke medium yang lain (air) dengan kecepatan yang berbeda.
3. Cahaya yang masuk ke dalam tetes air kemudian dipantulkan pada bagian dalam tetes dan memantul ke arah lapisan luar tetes air.
4. Saat memantul di lapisan luar tetes air, cahaya mengalami pembelokan kembali ke udara.
5. Ketika cahaya keluar dari tetes air, cahaya mengalami pembelokan (refraksi) lagi karena cahaya bergerak dari air ke udara.
6. Cahaya yang keluar dari tetes air terpecah menjadi berbagai warna atau spektrum, karena setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Proses ini disebut dispersi.
7. Warna-warna yang terpisah membentuk lingkaran melingkar, dengan warna merah di bagian luar dan warna ungu di bagian dalam. Lingkaran ini membentuk pelangi yang kita lihat.
8. Pelangi yang kita lihat adalah hasil dari jutaan tetes air di atmosfer yang memantulkan dan membelokkan cahaya matahari dalam berbagai sudut.
Penting untuk dicatat bahwa untuk terbentuknya pelangi, sumber cahaya (matahari) harus berada di belakang kita dan tetes-tetes air harus ada di atmosfer di depan kita. Fenomena ini biasanya terjadi setelah hujan ketika sinar matahari memancar melalui tetes-tetes air yang masih terdapat di udara.
Jawaban:
Fenomena alam pelangi terjadi karena interaksi antara cahaya matahari dengan tetes-tetes air di atmosfer. Proses terjadinya pelangi melibatkan pembiasan dan pemantulan cahaya dalam tetes-tetes air.
Berikut adalah langkah-langkah utama yang terjadi dalam pembentukan pelangi:
1. Cahaya matahari yang mengandung semua warna pada spektrum tampak masuk ke atmosfer.
2. Ketika cahaya matahari masuk ke tetes air di udara, cahaya tersebut mengalami pembiasan. Pembiasan terjadi karena cahaya bergerak dari medium yang satu (udara) ke medium yang lain (air) dengan kecepatan yang berbeda.
3. Cahaya yang masuk ke dalam tetes air kemudian dipantulkan pada bagian dalam tetes dan memantul ke arah lapisan luar tetes air.
4. Saat memantul di lapisan luar tetes air, cahaya mengalami pembelokan kembali ke udara.
5. Ketika cahaya keluar dari tetes air, cahaya mengalami pembelokan (refraksi) lagi karena cahaya bergerak dari air ke udara.
6. Cahaya yang keluar dari tetes air terpecah menjadi berbagai warna atau spektrum, karena setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Proses ini disebut dispersi.
7. Warna-warna yang terpisah membentuk lingkaran melingkar, dengan warna merah di bagian luar dan warna ungu di bagian dalam. Lingkaran ini membentuk pelangi yang kita lihat.
8. Pelangi yang kita lihat adalah hasil dari jutaan tetes air di atmosfer yang memantulkan dan membelokkan cahaya matahari dalam berbagai sudut.
Penting untuk dicatat bahwa untuk terbentuknya pelangi, sumber cahaya (matahari) harus berada di belakang kita dan tetes-tetes air harus ada di atmosfer di depan kita. Fenomena ini biasanya terjadi setelah hujan ketika sinar matahari memancar melalui tetes-tetes air yang masih terdapat di udara.