Kata Kunci : Fraundulens, Ostrasisme, Informal, Formal
FRAUNDULENS adalah salah satu bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara meminta bantuan pada orang atau pihak lain.
Secara umum, pengendalian sosial diartikan sebagai pengawasan dari suatu kelompok atas kelompok lainnya dengan tujuan mengarahkan peran peran individu pun kelompok sebagai bagian dari tatanan kehidupan masyarakat. Tujuan utama pengandalian sosial adalah agar situasi kemasyarakatan yang diinginkan bisa tercipta.
Jika didasarkan pada cara, maka pengendalian sosial dibedakan menjadi dua kelompok yakni:
❂ Pengendalian Sosial Formal.
❂ Pengendalian Sosial Informal.
Adapun FRAUNDULENS digolongkan ke dalam kelompok pengendalian sosial informal bersama dengan pengendalian sosial lainnya berupa pengucilan atau ostrasisme, desas desus atau gossip dan juga cemooh.
CONTOH FRAUNDULENS: Z bertengkar dengan X dengan posisi yang tidak imbang sebab tubuh Z jauh lebih besar dari X. Menyadari potensi kekalahan yang besar, Z kemudian meminta bantuan pada sosok (teman misalnya) yang ia anggap bisa mendukung dan membantunya. Sebagai bentuk pengendalian sosial, FRAUNDULENS ini paling banyak ditemukan pada anak kecil.
Kelas : X (1 SMA)
Pelajaran : IPS (Sosiologi)
Kategori : Penyimpangan & Pengendalian Sosial
Kata Kunci : Fraundulens, Ostrasisme, Informal, Formal
FRAUNDULENS adalah salah satu bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara meminta bantuan pada orang atau pihak lain.
Secara umum, pengendalian sosial diartikan sebagai pengawasan dari suatu kelompok atas kelompok lainnya dengan tujuan mengarahkan peran peran individu pun kelompok sebagai bagian dari tatanan kehidupan masyarakat. Tujuan utama pengandalian sosial adalah agar situasi kemasyarakatan yang diinginkan bisa tercipta.
Jika didasarkan pada cara, maka pengendalian sosial dibedakan menjadi dua kelompok yakni:
❂ Pengendalian Sosial Formal.
❂ Pengendalian Sosial Informal.
Adapun FRAUNDULENS digolongkan ke dalam kelompok pengendalian sosial informal bersama dengan pengendalian sosial lainnya berupa pengucilan atau ostrasisme, desas desus atau gossip dan juga cemooh.
CONTOH FRAUNDULENS: Z bertengkar dengan X dengan posisi yang tidak imbang sebab tubuh Z jauh lebih besar dari X. Menyadari potensi kekalahan yang besar, Z kemudian meminta bantuan pada sosok (teman misalnya) yang ia anggap bisa mendukung dan membantunya. Sebagai bentuk pengendalian sosial, FRAUNDULENS ini paling banyak ditemukan pada anak kecil.