cfjgch
Epigeal adalah tipe perkecambahan yang menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari biji, karena pemanjangan hipokotil. Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.
Hipogeal adalah tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil sehingga kotiledon tetap berada di dalam biji. Oleh karena itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
1 votes Thanks 2
AndiWafiqahMM
Epigeal dan hipogeal merupakan tipe perkecambahan yang dilihat berdasarkan letak kotiledon.
A. Hipogeal Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumbuan memanjang dari epikotil (bakal batang) yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Singkatnya, biji tidak terdorong ke atas dan tetap berada di dalam tanah
B. Epigeal Pada perkecambahan epigeal, Hipokotil (bakal akar) tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Singkatnya, biji terdorong ke atas dan muncul di permukaan tanah.
Sebetulnya kedua tipe perkecambahan ini sama - sama tumbuh ke atas. Tetapi karena pada tipe epigeal, kotiledon/biji terdorong ke atas, maka sering disebut pertumbuhan ke atas, sedangkan pada tipe hipogeal, kotiledon/biji tetap berada di dalam tanah maka sering disebut pertumbuhan ke bawah. Pendapat ini hanya didasarkan pada letak kotiledon/biji saja, tidak menunjukkan kenyataan yang sebenarnya karena semua jenis perkecambahan pasti akan tumbuh ke atas, ke arah datangnya sinar matahari.
Hipogeal adalah tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil sehingga kotiledon tetap berada di dalam biji. Oleh karena itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
A. Hipogeal
Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumbuan memanjang dari epikotil (bakal batang) yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Singkatnya, biji tidak terdorong ke atas dan tetap berada di dalam tanah
B. Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, Hipokotil (bakal akar) tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Singkatnya, biji terdorong ke atas dan muncul di permukaan tanah.
Sebetulnya kedua tipe perkecambahan ini sama - sama tumbuh ke atas. Tetapi karena pada tipe epigeal, kotiledon/biji terdorong ke atas, maka sering disebut pertumbuhan ke atas, sedangkan pada tipe hipogeal, kotiledon/biji tetap berada di dalam tanah maka sering disebut pertumbuhan ke bawah. Pendapat ini hanya didasarkan pada letak kotiledon/biji saja, tidak menunjukkan kenyataan yang sebenarnya karena semua jenis perkecambahan pasti akan tumbuh ke atas, ke arah datangnya sinar matahari.
Semoga bisa membantu