wimo
Adalah istilah (nomenklatur) dalam tari Sunda, mengacu pada sikap atau posisi dasar kedua kaki dalam “berdiri.” Kedua kaki tidak sejajar, melainkan yang satu lebih ke depan sekitar 30-45 derajat. Kedua lutut menekuk, kaki yang di belakang lebih menyangga tubuh dan menekuk (rengkuh) daripada yang di depan. Setiap penari memiliki ukuran tersendiri, sesuai dengan kesenangan atau kebiasaan masing-masing, tapi umumnya mempunyai ukuran jarak kaki sesuai dengan karakter tari yang dibawakan: lebih gagah tariannya, lebih lebar jaraknya.