Bilirubin adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Oksidasi bilirubin menghasilkan biliverdin kembali, hingga memberikan atribut antioksidan pada senyawa ini dalam fisiologi seluler, selain GSH. Bilirubin merupakan penghambat respon sel T CD4+, tingginya rasio serum bilirubin akan menginduksi apoptosis sel T CD4+ tersebut, sehingga bilirubin dianggap dapat menghentikan penyakit otoimun seperti sklerosis multipel.Bilirubin adalah pigmen kuning dalam darah dan tinja yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel.
Di samping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain. Sel retikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air; bilirubin yang disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut dalam plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu dan mengkonjugasinya dengan asam glukoronat sehingga bersifat larut air. Proses konjugasi ini melibatkan enzim glukoroniltransferase. Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah mulai hancur secara alami. Setelah bilirubin mengelilingi tubuh, maka akan masuk ke organ hati, empedu, usus halus, hingga dikeluarkan saat buang air besar. Bilirubin merupakan zat pemberi warna pada feses / kotoran.
Biliverdin adalah senyawa pigmen empedu yang berwarna kehijauan yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin dari keluarga porpirin hasil lintasan katabolik gugus heme dari hemoglobin yang terdapat di dalam eritrosit, oleh enzimheme oksigenase. Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Bersama bilirubin, biliverdin merupakan antioksidan yang sangat kuat merespon radikal peroksil seperti hidrogen peroksida, dan menghambat efek mutagen seperti polycyclic aromatic hydrocarbons dan heterocyclic amines. Pada katabolisme hemoglobin (terutama terjadi dalam limpa), globin mula-mula dipisahkan dari heme, setelah itu heme diubah menjadi biliverdin. Biliverdin merupakan zat yg memberi warna pada urine / cairan air kencing.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.
Bilirubin adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Oksidasi bilirubin menghasilkan biliverdin kembali, hingga memberikan atribut antioksidan pada senyawa ini dalam fisiologi seluler, selain GSH. Bilirubin merupakan penghambat respon sel T CD4+, tingginya rasio serum bilirubin akan menginduksi apoptosis sel T CD4+ tersebut, sehingga bilirubin dianggap dapat menghentikan penyakit otoimun seperti sklerosis multipel.Bilirubin adalah pigmen kuning dalam darah dan tinja yang berasal dari perombakan heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel.
Di samping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain. Sel retikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air; bilirubin yang disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut dalam plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu dan mengkonjugasinya dengan asam glukoronat sehingga bersifat larut air. Proses konjugasi ini melibatkan enzim glukoroniltransferase. Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah mulai hancur secara alami. Setelah bilirubin mengelilingi tubuh, maka akan masuk ke organ hati, empedu, usus halus, hingga dikeluarkan saat buang air besar. Bilirubin merupakan zat pemberi warna pada feses / kotoran.
Biliverdin adalah senyawa pigmen empedu yang berwarna kehijauan yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin dari
keluarga porpirin hasil lintasan katabolik gugus heme dari hemoglobin yang terdapat di dalam eritrosit, oleh enzimheme oksigenase. Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Bersama bilirubin, biliverdin merupakan antioksidan yang sangat kuat merespon radikal peroksil seperti hidrogen peroksida, dan menghambat efek mutagen seperti polycyclic aromatic hydrocarbons dan heterocyclic amines. Pada katabolisme hemoglobin (terutama terjadi dalam limpa), globin mula-mula dipisahkan dari heme, setelah itu heme diubah menjadi biliverdin. Biliverdin merupakan zat yg memberi warna pada urine / cairan air kencing.
Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat.
NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.