Ada baiknya saat menginginkan foto yang lebih tajam, bisa menggunakan aperture atau bukaan rendah antara F/8, F/11, atau F/16.
Sebab, jika apertur terbuka sangat lebar, dapat memungkinkan cahaya masuk dari segala arah ke dalam lensa. Sehingga pencahayaan pun jadi tidak teratur dan membuat lensa sulit untuk fokus.
Tentunya, apertur ini juga harus disesuaikan dengan pengaturan lain seperti ISO dan shutter speed agar komposisi yang dihasilkan bisa lebih baik.
Selain itu, penggunaan aperture ini juga dapat mempengaruhi depth of field (bokeh), rentang fokus pada foto yang akan dibidik oleh lensa kamera.
Atur Shutter Speed (Kecepatan Rana)
Shutter speed adalah fitur yang mengatur waktu bukaan masuknya cahaya ke dalam lensa. Semakin pendek waktu rana terbuka, semakin sedikit juga gerakan yang dapat terjadi selama pengambilan gambar.
Hal ini lah yang menjadikannya opsi untuk mendapatkan gambar semakin fokus. Tapi sayangnya, kelemahan dari shutter speed yang begitu cepat juga membuat kurangnya cahaya pada gambar yang dihasilkan.
Sehingga diperlukan pengaturan ISO yang lebih tinggi atau aperture yang lebih lebar lagi. Oleh karenanya, ketiga aspek ini menjadi sangat penting untuk menentukan fokus pada gambar yang dihasilkan.
Atur ISO
Pengaturan pada ISO menjadi sangat penting dalam fotografi. Sebab, dengan pengaturan ini dapat membuat sebuah gambar menjadi sangat terang atau pun sebaliknya.
Pengunaan ISO yang tinggi untuk menyesuaikan shutter speed agar tidak banyak gerakan mungkin pilihan yang tepat. Tapi perlu diingat, semakin tinggi ISO, semakin banyak noise yang akan muncul pada gambar.
Jadi, sebisa mungkin untuk tidak menggunakan ISO yang terlalu tinggi. Pastikan telah mendapatkan pengaturan yang pas terlebih dahulu sebelum memotret.
Terapkan Single Point Auto Focus
Single point auto focus merupakan mode pengaturan untuk mengfokuskan hanya pada satu titik, yang dapat memungkinkan gambar akan terfokus pada satu objek saja.
Mode ini bisa menjadi pilihan bagi para pemula sebelum mencoba mode fokus manual yang biasa digunakan oleh fotografer profesional pada umumnya.
Hindari Penggunaan Filter Lensa
Filter memiliki banyak kegunaan dalam fotografi tapi tidak untuk meningkatkan ketajaman gambar.
Semakin banyak elemen kaca atau plastik yang harus dilalui cahaya, semakin banyak pula cahaya yang terdegradasi. Sehingga dapat mengurangi fokus pada objek yang akan dipotret nantinya.
Tripod/Monopod
Alat ini bisa digunakan untuk mengurangi guncangan atau gerakan yang terjadi karena tangan. Tidak praktis memang jika harus membawanya ke mana-mana, tapi ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang sering mengalami guncangan ketika memotret.
Dengan tambahan penggunaan kabel release juga dapat memungkinkan kalian untuk tidak menyentuh kamera bahkan ketika sedang menggunakan tripod sekalipun.
Jawaban:
Gunakan Aperture Rendah
Ada baiknya saat menginginkan foto yang lebih tajam, bisa menggunakan aperture atau bukaan rendah antara F/8, F/11, atau F/16.
Sebab, jika apertur terbuka sangat lebar, dapat memungkinkan cahaya masuk dari segala arah ke dalam lensa. Sehingga pencahayaan pun jadi tidak teratur dan membuat lensa sulit untuk fokus.
Tentunya, apertur ini juga harus disesuaikan dengan pengaturan lain seperti ISO dan shutter speed agar komposisi yang dihasilkan bisa lebih baik.
Selain itu, penggunaan aperture ini juga dapat mempengaruhi depth of field (bokeh), rentang fokus pada foto yang akan dibidik oleh lensa kamera.
Atur Shutter Speed (Kecepatan Rana)
Shutter speed adalah fitur yang mengatur waktu bukaan masuknya cahaya ke dalam lensa. Semakin pendek waktu rana terbuka, semakin sedikit juga gerakan yang dapat terjadi selama pengambilan gambar.
Hal ini lah yang menjadikannya opsi untuk mendapatkan gambar semakin fokus. Tapi sayangnya, kelemahan dari shutter speed yang begitu cepat juga membuat kurangnya cahaya pada gambar yang dihasilkan.
Sehingga diperlukan pengaturan ISO yang lebih tinggi atau aperture yang lebih lebar lagi. Oleh karenanya, ketiga aspek ini menjadi sangat penting untuk menentukan fokus pada gambar yang dihasilkan.
Atur ISO
Pengaturan pada ISO menjadi sangat penting dalam fotografi. Sebab, dengan pengaturan ini dapat membuat sebuah gambar menjadi sangat terang atau pun sebaliknya.
Pengunaan ISO yang tinggi untuk menyesuaikan shutter speed agar tidak banyak gerakan mungkin pilihan yang tepat. Tapi perlu diingat, semakin tinggi ISO, semakin banyak noise yang akan muncul pada gambar.
Jadi, sebisa mungkin untuk tidak menggunakan ISO yang terlalu tinggi. Pastikan telah mendapatkan pengaturan yang pas terlebih dahulu sebelum memotret.
Terapkan Single Point Auto Focus
Single point auto focus merupakan mode pengaturan untuk mengfokuskan hanya pada satu titik, yang dapat memungkinkan gambar akan terfokus pada satu objek saja.
Mode ini bisa menjadi pilihan bagi para pemula sebelum mencoba mode fokus manual yang biasa digunakan oleh fotografer profesional pada umumnya.
Hindari Penggunaan Filter Lensa
Filter memiliki banyak kegunaan dalam fotografi tapi tidak untuk meningkatkan ketajaman gambar.
Semakin banyak elemen kaca atau plastik yang harus dilalui cahaya, semakin banyak pula cahaya yang terdegradasi. Sehingga dapat mengurangi fokus pada objek yang akan dipotret nantinya.
Tripod/Monopod
Alat ini bisa digunakan untuk mengurangi guncangan atau gerakan yang terjadi karena tangan. Tidak praktis memang jika harus membawanya ke mana-mana, tapi ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang sering mengalami guncangan ketika memotret.
Dengan tambahan penggunaan kabel release juga dapat memungkinkan kalian untuk tidak menyentuh kamera bahkan ketika sedang menggunakan tripod sekalipun.
Penjelasan:
maap kalo salah