Apa yang di maksud dengan naskah , dan berikan contohnya ?
Mirnayani03Dalam situs wikipedia.com. Suatu naskah manuskrip (bahasa Latin manuscript: manu scriptus ditulis tangan), secara khusus, adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain. Kata 'naskah' diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.Historiografi membedakan tiga jenis sumber naskah:Sumber primer adalah bukti-bukti tertulis tangan pertama mengenai sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut. Contohnya adalah catatan harian, korespondensi, dan surat kabar. Jenis ini dapat pula mencakup peninggalan atau naskah yang dibuat setelah kejadian oleh orang yang ada pada peristiwa tersebut. Validitas sumber ini lebih diragukan karena kemungkinan lupa atau kemungkinan adanya keinginan untuk menulis ulang sejarah. Harap dicatat bahwa sumber primer dapat pula berupa bukti-bukti yang tak tertulis seperti temuan arkeologis: gerabah, koin, dinding, dll.Sumber sekunder adalah tulisan mengenai sejarah berdasarkan bukti-bukti dari sumber pertama. Sebagai contoh dalah tulisan pada buku sejarah berdasarkan buku harian atau arsip surat kabar.Sumber tersier adalah kompilasi berdasarkan sumber primer dan sekunder. Jenis ini sering ditujukan untuk menampilkan informasi yang diketahui dengan cara nyaman tanpa klaim mengenai orisinalitasnya. Contoh umum adalah ensiklopedia dan buku teks.
0 votes Thanks 0
Denesaelcanaskah adalah karanagn yang masih ditulis dengan tangan yang belum diterbitkan.
Contoh naskah drama yang baikJudul : Ingin membalas jasa orangtua Tema : Sosial Durasi : Pendek Karakter : Vika=seorang anak yang mau berbenah Indar=seorang anak yang sangat berbakti kepada orangtua Lili=seorang sahabat yang bisa mengambil pelajaran
Vika : kalau kamu nanti jadi orang sukses apa sih yang ingin kamu lakukan?
Indar : aku mau membahagiakan kedua orangtuaku, karena berkat pengorbanan dialah aku bisa mendapatkan banyak hal berharga dalam hidupku.
Vika : wah.. niatan kamu sungguh muliah ternyata!
Lili : iya, kamu memang anak yang sholihah, selalu ingat sama perjuangan orangtua kamu.
Indar : kok kalian kelihatan kaget gitu? Mestinya kalian kan juga punya pemikiran yang sama dengan aku?!
Vika : iya, cuman kalau kamu kelihatannya memang benar-benar sudah ada dihati bahwa kamu ingin membalas jasa kedua orangtua kamu.
Lili : iya, benar apa yang dikatakan oleh Bika itu.
Indar : iya, tapi kalian kan juga pasti berpikir hal yang sama kan dengan aku?
Vika : iya
Lili : tentu.
Indar dikenal Lili dan Vika memang sebagai seorang anak yang sangat berbakti pada kedua orangtuanya. Hal ini membuat Vika sering merenung ketika dia mengingat perkataan kerasnya kepada ibunya saat dia dimarahi.
Lili : kamu kenapa, Vika?
Vika : nggak ada kok.. aku cuman jadi ingat hari itu pas ibuku marahin aku, terus aku bentak dia. jadi menyesal banget aku.
Lili : makanya, lain kali kalau kamu dimarahin kamu jangan melawan, kan nggak baik anak berani sama orangtua, apalagi kalau kamu salah.
Vika : iya kamu benar. Pas aku dengan perkataan si Indar tadi aku benar-benar nyadar bahwa kita sebagai anak itu nggak boleh berkata kasar sama orangtua.
Lili : ya, kita tidak boleh bersikap kasar, dan kita harus bisa membalas jasa bapak/ibu kita karena benar apa yang dikatakan oleh Indar bahwa karena perjuangan merekalah kita bisa mendapatkan banyak hal berharga.
Kepribadian yang ditunjukkan oleh Indar terhadap kedua orangtuanya tampaknya membuat kedua temannya tersebut semakin membuka mata, bahwa orangtua adalah figur yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Keseokan harinya Vika dan Indar kembali bertemu dirumahnya Indar. Kala itu si Vika kebetulan pas lewat didepan rumahnya sehabis mengantarkan adiknya sekolah. Vika pun mampir kerumahnya Indar.
Vika : kamu hari ini nggak kemana-mana, Indar?
Indar : nggak, aku hari ini agak letih sih soalnya habis nyuciin baju ibu sama bapakku. Tuh, lihat jemurannya, banyak banget kan?
Vika pun kaget melihat jemurannya yang segitu banyaknya, sementara dia sama sekali tidak pernah menyucikan baju orangtuanya.
Indar : kok malah bengong sih?
Vika : eh.. nggak kok.. itu kamu sendiri yang nyuci?
Indar : iya, kenapa emangnya?
Vika : sebanyak itu?
Indar : iya, lagian aku juga nggak ada acara apa-apa hari ini.
Vika pun semakin terpukau melihat kepribadian temannya tersebut, betapa pedulinya dia dengan orangtuanya.
0 votes Thanks 1
hesty123
naskah adalah sebuah cerita yang berisi inspirasi atau sering disebut inspirasi.contoh ibu berharap aku mendapatkan juara
Denesaelca
naskah adalah karanagn yang masih ditulis dengan tangan yang belum diterbitkan.
Contoh naskah drama yang baikJudul : Ingin membalas jasa orangtua
Tema : Sosial
Durasi : Pendek
Karakter :
Vika=seorang anak yang mau berbenah
Indar=seorang anak yang sangat berbakti kepada orangtua
Lili=seorang sahabat yang bisa mengambil pelajaran
Vika : kalau kamu nanti jadi orang sukses apa sih yang ingin kamu lakukan?
Indar : aku mau membahagiakan kedua orangtuaku, karena berkat pengorbanan dialah aku bisa mendapatkan banyak hal berharga dalam hidupku.
Vika : wah.. niatan kamu sungguh muliah ternyata!
Lili : iya, kamu memang anak yang sholihah, selalu ingat sama perjuangan orangtua kamu.
Indar : kok kalian kelihatan kaget gitu? Mestinya kalian kan juga punya pemikiran yang sama dengan aku?!
Vika : iya, cuman kalau kamu kelihatannya memang benar-benar sudah ada dihati bahwa kamu ingin membalas jasa kedua orangtua kamu.
Lili : iya, benar apa yang dikatakan oleh Bika itu.
Indar : iya, tapi kalian kan juga pasti berpikir hal yang sama kan dengan aku?
Vika : iya
Lili : tentu.
Indar dikenal Lili dan Vika memang sebagai seorang anak yang sangat berbakti pada kedua orangtuanya. Hal ini membuat Vika sering merenung ketika dia mengingat perkataan kerasnya kepada ibunya saat dia dimarahi.
Lili : kamu kenapa, Vika?
Vika : nggak ada kok.. aku cuman jadi ingat hari itu pas ibuku marahin aku, terus aku bentak dia. jadi menyesal banget aku.
Lili : makanya, lain kali kalau kamu dimarahin kamu jangan melawan, kan nggak baik anak berani sama orangtua, apalagi kalau kamu salah.
Vika : iya kamu benar. Pas aku dengan perkataan si Indar tadi aku benar-benar nyadar bahwa kita sebagai anak itu nggak boleh berkata kasar sama orangtua.
Lili : ya, kita tidak boleh bersikap kasar, dan kita harus bisa membalas jasa bapak/ibu kita karena benar apa yang dikatakan oleh Indar bahwa karena perjuangan merekalah kita bisa mendapatkan banyak hal berharga.
Kepribadian yang ditunjukkan oleh Indar terhadap kedua orangtuanya tampaknya membuat kedua temannya tersebut semakin membuka mata, bahwa orangtua adalah figur yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Keseokan harinya Vika dan Indar kembali bertemu dirumahnya Indar. Kala itu si Vika kebetulan pas lewat didepan rumahnya sehabis mengantarkan adiknya sekolah. Vika pun mampir kerumahnya Indar.
Vika : kamu hari ini nggak kemana-mana, Indar?
Indar : nggak, aku hari ini agak letih sih soalnya habis nyuciin baju ibu sama bapakku. Tuh, lihat jemurannya, banyak banget kan?
Vika pun kaget melihat jemurannya yang segitu banyaknya, sementara dia sama sekali tidak pernah menyucikan baju orangtuanya.
Indar : kok malah bengong sih?
Vika : eh.. nggak kok.. itu kamu sendiri yang nyuci?
Indar : iya, kenapa emangnya?
Vika : sebanyak itu?
Indar : iya, lagian aku juga nggak ada acara apa-apa hari ini.
Vika pun semakin terpukau melihat kepribadian temannya tersebut, betapa pedulinya dia dengan orangtuanya.