Apa yang anda ketahui tentang konsep manusia menurut islam? berikut tugas dan fungsi manusia
sulistyotri
Manusia berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang sempurna, tapi dengan beragam macam proses kehidupan yang harus ia alami. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Hakekat penciptaan manusia dalam perspektif Islam dengan merujuk pada nash Alquran, selalu bertitik tolak pada term khalaqa (menciptakan) dan atau ja’ala (menjadikan). Dimana Allah lah sebagai maha pencipta dan yang menjadikan manusia ada di muka bumi ini. Kedua term ini, mengimformasikan bahwa manusia itu tercipta atas dua unsur yakni materi dan immateri.
Kedua unsur yang disebutkan di atas, dapat tumbuh dan berkembang melalui proses pendidikan. Dengan demikian, manusia dapat disebut sebagai homo educandum (makhluk yang dapat didik) dan homo education (makhluk pendidik). Dari paradigma ini, menyebabkan ke-eksistensian manusia secara fitrawi disebut sebagai makhluk pedagogik, yakni; makhluk Tuhan yang sejak diciptakannya telah membawa potensi untuk dapat didik dan dapat mendidik. Hal ini jelas, manusia sejak kecil dirawat oleh orangtuanya, sebagai manusia yang lemah. Ia diajarkan berbagai macam hal yang ia butuhkan untuk bertahan hidup, step by step bayi yg semula hanya bisa melakukan aktivitas dalam gendongan ibu akhirnya mampu melaksanakan kegiatannya dengan tumpuan kakinya sendiri, berjalan.
Dalam agama Islam juga dijelaskan bahwasannya manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mana keberadaannya di bumi ini bukan karena sembarang alasan. Melainkan, karena ia dipercaya untuk menjadi khalifah di bumi ini. Sebagaimana firman Allah kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30).
Hakekat penciptaan manusia dalam perspektif Islam dengan merujuk pada nash Alquran, selalu bertitik tolak pada term khalaqa (menciptakan) dan atau ja’ala (menjadikan). Dimana Allah lah sebagai maha pencipta dan yang menjadikan manusia ada di muka bumi ini. Kedua term ini, mengimformasikan bahwa manusia itu tercipta atas dua unsur yakni materi dan immateri.
Kedua unsur yang disebutkan di atas, dapat tumbuh dan berkembang melalui proses pendidikan. Dengan demikian, manusia dapat disebut sebagai homo educandum (makhluk yang dapat didik) dan homo education (makhluk pendidik). Dari paradigma ini, menyebabkan ke-eksistensian manusia secara fitrawi disebut sebagai makhluk pedagogik, yakni; makhluk Tuhan yang sejak diciptakannya telah membawa potensi untuk dapat didik dan dapat mendidik. Hal ini jelas, manusia sejak kecil dirawat oleh orangtuanya, sebagai manusia yang lemah. Ia diajarkan berbagai macam hal yang ia butuhkan untuk bertahan hidup, step by step bayi yg semula hanya bisa melakukan aktivitas dalam gendongan ibu akhirnya mampu melaksanakan kegiatannya dengan tumpuan kakinya sendiri, berjalan.
Dalam agama Islam juga dijelaskan bahwasannya manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mana keberadaannya di bumi ini bukan karena sembarang alasan. Melainkan, karena ia dipercaya untuk menjadi khalifah di bumi ini. Sebagaimana firman Allah kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30).
insya allah membantu