febi77
Teknik-teknik untuk membuat karya kerajinan dari bahan limbah, antara lain sebagai berikut.
Teknik potong, yaitu teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan.Teknik sambung, yaitu teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan bahan dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.Teknik konstruksi, yaitu teknik dengan cara mencetak, menyusun, atau membentuk bahan sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat.
1 votes Thanks 2
strellakhansn
TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir.
a. Membentuk Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk:
1) Teknik Coil (Lilit Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2) Teknik Putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci.
3) Teknik Cetak Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
b. Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.
c. Menenun Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda Prakarya dan Kewirausahaan 19 dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
d. Membordir Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
e. Mengukir Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
Contoh teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak:
1. Tanah Liat Membentuk dengan teknik coil Membentuk dengan teknik putar Membentuk dengan teknik cetak
2. Serat Alam Menganyam Menenun, membordir
3. Kulit Mengukir
4. Gibs Membentuk dengan teknik cetak Mengukir 5. Lilin Mengukir Membentuk dengan teknik cetak
6. Sabun Mengukir
7. Bubur Kertas Membentuk dengan teknik coil Membentuk dengan teknik cetak
Teknik potong, yaitu teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan.Teknik sambung, yaitu teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan bahan dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.Teknik konstruksi, yaitu teknik dengan cara mencetak, menyusun, atau membentuk bahan sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat.
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan
lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan.
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam,
menenun, dan mengukir.
a. Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk:
1) Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil,
lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan
tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini
sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2) Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan
banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi.
Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai
oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional
biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel)
atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di
atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang
sama seperti gentong dan guci.
3) Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan
lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang.
Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan
sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak
berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat
memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa
dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga,
cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk
dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik
keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah
tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
b. Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya
kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan
dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan
yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun
pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh
karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar,
topi, dan tas.
c. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik
menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan.
Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan
(manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu,
sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat
yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di
wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda
Prakarya dan Kewirausahaan 19
dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari
suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari
Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan
kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan
Sumbawa.
d. Membordir
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain
mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu
juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang
dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya
adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau
ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir.
Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain
yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
e. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan
menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari
jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan
kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan
lunak seperti sabun padat dan lilin.
Contoh teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak:
1. Tanah Liat
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik putar
Membentuk dengan teknik cetak
2. Serat Alam Menganyam
Menenun, membordir
3. Kulit Mengukir
4. Gibs Membentuk dengan teknik cetak
Mengukir
5. Lilin
Mengukir
Membentuk dengan teknik cetak
6. Sabun Mengukir
7. Bubur Kertas Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik cetak
MAAF JIKA SALAH