ddeviajk
• Sebagian besar pemain blues elektrik memainkan rhythm dengan menggunakan pick, bukan jari mereka. Dan jika kamu bermain dalam birama 4/4, kamu sebaiknya lebih banyak menggunakan sapuan ke bawah (downstroke) daripada sapuan ke atas upstroke) • Jangan gunakan terlalu banyak distorsi karena akord – akord itu akan kehilangan definisinya. • …tapi sound-mu jangan terlalu kering. Sebagian besar ‘pemain kocokan blues’ berusaha meniru sound ampli yang mengandung sedikit overdrive (terutama agar mereka bisa menggunakan gertakan bersahabat seperti ‘bite’ (menggigit), ‘crunch’ (renyah), ‘edge’ (tajam), dan ‘meat’ (tebal). • Akord mayor polos hamper selalu bisa menjadi lebih baik dengan menggantinya dengan akord ‘tujuh’ (atau 7th atau dominant 7th) • …dan coba gantikan akord minor polos denagnakord minor tujuh. Jazz-blues instant. • Jika kamu adalah pemain gitar akustik, singkirkan Talor seharga lebih dari 15 juta rupiah atau Martin vintage yang suaranya keren sekali itu!Belilah gitar murahan buatan Korea dengan dawai yang sudah tidak diganti selama dua tahun dan body dari kayu balsa. Sering kali kamu akan mendapati bahwa Delta blues akustik akan terdengar lebih autentik dengan giatr murahan. • Kalau kamu menggunkan gitar elektrik murajan dengan action (jarak antara dawai dan fretboard) seperti langit dan bumi, setel saja senar – senar itu ke setelan akord G terbuka (DGDGBD) dan cari sebuah bottleneck. Action yang tinggi sebenarnya menguntungkan pemain slide. • Janagn kocok semua dawai terus – menerus. Pengiringan blues sering kali dilakukan seskali, dan biasanya terkonsentrasi pada dawai – dawai bas dan gitar. • Jika kamu memainkan Strat, jangan setel treble amplifier-mu terlalu tinggi, dan hindari bridge pickup. Tentu kamu tidak ingin sound kocokanmu mirip funk. Sebaiknya sound-mu lebih sering berada di tone pertengahan. • Cobalah untuk bermain sedikit ‘lebih lambat daripada ketukan’ (misalnya, pastikan beberapa kocokanmu muncul setengah detik lebih lambat’). Ini akan membuat permainanmu secara alami lebih tenag, juga membantumu memerangi kecenderungan alami sebagian besar gitaris yang belum berpengalaman untuk bermain semakin cepat dalam sebuah lagu.
1 votes Thanks 1
salsabillazaza
Tempo sebuah lagu, ketukan lagu, jenis lagu, karakteristik
• Jangan gunakan terlalu banyak distorsi karena akord – akord itu akan kehilangan definisinya.
• …tapi sound-mu jangan terlalu kering. Sebagian besar ‘pemain kocokan blues’ berusaha meniru sound ampli yang mengandung sedikit overdrive (terutama agar mereka bisa menggunakan gertakan bersahabat seperti ‘bite’ (menggigit), ‘crunch’ (renyah), ‘edge’ (tajam), dan ‘meat’ (tebal).
• Akord mayor polos hamper selalu bisa menjadi lebih baik dengan menggantinya dengan akord ‘tujuh’ (atau 7th atau dominant 7th)
• …dan coba gantikan akord minor polos denagnakord minor tujuh. Jazz-blues instant.
• Jika kamu adalah pemain gitar akustik, singkirkan Talor seharga lebih dari 15 juta rupiah atau Martin vintage yang suaranya keren sekali itu!Belilah gitar murahan buatan Korea dengan dawai yang sudah tidak diganti selama dua tahun dan body dari kayu balsa. Sering kali kamu akan mendapati bahwa Delta blues akustik akan terdengar lebih autentik dengan giatr murahan.
• Kalau kamu menggunkan gitar elektrik murajan dengan action (jarak antara dawai dan fretboard) seperti langit dan bumi, setel saja senar – senar itu ke setelan akord G terbuka (DGDGBD) dan cari sebuah bottleneck. Action yang tinggi sebenarnya menguntungkan pemain slide.
• Janagn kocok semua dawai terus – menerus. Pengiringan blues sering kali dilakukan seskali, dan biasanya terkonsentrasi pada dawai – dawai bas dan gitar.
• Jika kamu memainkan Strat, jangan setel treble amplifier-mu terlalu tinggi, dan hindari bridge pickup. Tentu kamu tidak ingin sound kocokanmu mirip funk. Sebaiknya sound-mu lebih sering berada di tone pertengahan.
• Cobalah untuk bermain sedikit ‘lebih lambat daripada ketukan’ (misalnya, pastikan beberapa kocokanmu muncul setengah detik lebih lambat’). Ini akan membuat permainanmu secara alami lebih tenag, juga membantumu memerangi kecenderungan alami sebagian besar gitaris yang belum berpengalaman untuk bermain semakin cepat dalam sebuah lagu.