Studi referral adalah salah satu metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari partisipan yang diarahkan oleh partisipan lain yang telah dipilih sebelumnya. Ada beberapa mekanisme studi referral yang dapat digunakan, di antaranya adalah:
1. Mencari partisipan langsung: Dalam mekanisme studi referral ini, peneliti langsung mencari partisipan yang telah direferensikan oleh partisipan sebelumnya. Peneliti dapat menggunakan media sosial, email, atau telepon untuk menghubungi partisipan yang direferensikan.
2. Mencari partisipan melalui partisipan awal: Mekanisme ini melibatkan partisipan awal sebagai perantara untuk menghubungi partisipan yang direferensikan. Partisipan awal memberikan informasi tentang penelitian dan partisipan yang direferensikan kemudian memutuskan apakah akan berpartisipasi atau tidak.
3. Memberikan insentif: Memberikan insentif dapat menjadi cara yang efektif untuk memotivasi partisipan untuk mereferensikan orang lain ke dalam penelitian. Insentif dapat berupa uang, hadiah, atau bonus lainnya.
4. Menggunakan iklan atau media promosi: Mekanisme ini melibatkan penggunaan iklan atau media promosi lainnya untuk menjangkau calon partisipan baru. Partisipan sebelumnya kemudian dapat mereferensikan orang lain yang mereka kenal untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Dalam semua mekanisme studi referral, penting untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data partisipan serta memastikan bahwa partisipan yang direferensikan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Selain itu, peneliti harus memberikan informasi yang jelas tentang penelitian dan hak-hak partisipan sebelum mereka setuju untuk berpartisipasi.
Jawaban:
Studi referral adalah salah satu metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari partisipan yang diarahkan oleh partisipan lain yang telah dipilih sebelumnya. Ada beberapa mekanisme studi referral yang dapat digunakan, di antaranya adalah:
1. Mencari partisipan langsung: Dalam mekanisme studi referral ini, peneliti langsung mencari partisipan yang telah direferensikan oleh partisipan sebelumnya. Peneliti dapat menggunakan media sosial, email, atau telepon untuk menghubungi partisipan yang direferensikan.
2. Mencari partisipan melalui partisipan awal: Mekanisme ini melibatkan partisipan awal sebagai perantara untuk menghubungi partisipan yang direferensikan. Partisipan awal memberikan informasi tentang penelitian dan partisipan yang direferensikan kemudian memutuskan apakah akan berpartisipasi atau tidak.
3. Memberikan insentif: Memberikan insentif dapat menjadi cara yang efektif untuk memotivasi partisipan untuk mereferensikan orang lain ke dalam penelitian. Insentif dapat berupa uang, hadiah, atau bonus lainnya.
4. Menggunakan iklan atau media promosi: Mekanisme ini melibatkan penggunaan iklan atau media promosi lainnya untuk menjangkau calon partisipan baru. Partisipan sebelumnya kemudian dapat mereferensikan orang lain yang mereka kenal untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Dalam semua mekanisme studi referral, penting untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data partisipan serta memastikan bahwa partisipan yang direferensikan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Selain itu, peneliti harus memberikan informasi yang jelas tentang penelitian dan hak-hak partisipan sebelum mereka setuju untuk berpartisipasi.