Diskusi yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal membagi kelompok-kelompok kecil lalu disuruh berdiskusi saja.[30] Hal itu membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning.[31] Hanya bedanya dalam hal ini metode yang dipergunakan adalah metode diskusi.Fase persiapan ini biasanya terdiri atas langkah-langkah sebagi berikut:
Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.[32]Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan siapa menjadi apa (ketua/sekretais,peserta biasa,dan pengamat)Mementukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.[33]Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta (apakah konsep,prinsip, dan lain-lain).[34]Menunjukan dan menguaraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan dalam diskusi (briefing).[35]Meyiapkan dan membagikan bahan-bahan (hand-out) kepada peserta.[36]Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam rangka pemecaha masalah.[37]Mengatur ruangan dan tempat duduk,papan tulis,dan alat-alat bantu yang akan dipergunakan.[38]
Fase Pelaksanaan
Fase ini tersusun atas kontinu sebagai berikut :
Pembukaan Diskusi
Dalam pembukaan diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan disipakan agar terkonsentrasi pada hal-hal yang akan dibicarakan dalam diskusi,usaha tersebut dapat berupa :
Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan.[39]Mengeluarkan sebuah pendapat atau pertanyaan yang sifatnya dapat merangsang pikiran peserta.[40]Senantiasa memberikan pertanyaan-pertanyaan pada point-point yang penting yang ada hubungannya dengan masalah yang bersangkutan.[41]Memberikan ilustrasi, demonstrasi atau bentuk lain yang dapat menarik perhatian peserta.[42]Pemeliharaan Diskusi
Dalam pemeliharaan ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.[43] Pemeliharaan perasaan itu sanagat penting yang menyebabkan seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki.[44] Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase pemeliharaan ini adalah :
Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek yang bersangkutan.[45]Membuat pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta,dan mempersipakan mereka member alas an-alasan setiap padangan atau pendapat yang mereka ucapkan.[46]Hindarkan pemunculan topic baru yang belum waktunya muncul,tunggu sampai topik lama diselesaikan.[47]Bila mungkin hubungkan topic baru dengan topik lama.[48]Sering-sering membuat rigkasan terhadap bantuan pikiran peserta yang langsung ada hubungnnya dengan diskusi.[49]Siap-siap dengan komentar atau pertanyaan untuk mengarahlkan kembali jika diskusi itu menuju jalan buntu.[50]Penutup diskusi
Agar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera :
Segera dibuatka rangkuman dan kesimpulan yang tepat dan jelas.[51]Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.[52]
Diskusi yang baik tidak akan terjadi begitu saja, artinya asal membagi kelompok-kelompok kecil lalu disuruh berdiskusi saja.[30] Hal itu membutuhkan persiapan yang cermat seperti haknya lesson planning.[31] Hanya bedanya dalam hal ini metode yang dipergunakan adalah metode diskusi.Fase persiapan ini biasanya terdiri atas langkah-langkah sebagi berikut:
Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.[32]Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan member pengarahan siapa menjadi apa (ketua/sekretais,peserta biasa,dan pengamat)Mementukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.[33]Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta (apakah konsep,prinsip, dan lain-lain).[34]Menunjukan dan menguaraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan dalam diskusi (briefing).[35]Meyiapkan dan membagikan bahan-bahan (hand-out) kepada peserta.[36]Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam rangka pemecaha masalah.[37]Mengatur ruangan dan tempat duduk,papan tulis,dan alat-alat bantu yang akan dipergunakan.[38]
Fase PelaksanaanFase ini tersusun atas kontinu sebagai berikut :
Pembukaan DiskusiDalam pembukaan diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan disipakan agar terkonsentrasi pada hal-hal yang akan dibicarakan dalam diskusi,usaha tersebut dapat berupa :
Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan.[39]Mengeluarkan sebuah pendapat atau pertanyaan yang sifatnya dapat merangsang pikiran peserta.[40]Senantiasa memberikan pertanyaan-pertanyaan pada point-point yang penting yang ada hubungannya dengan masalah yang bersangkutan.[41]Memberikan ilustrasi, demonstrasi atau bentuk lain yang dapat menarik perhatian peserta.[42]Pemeliharaan DiskusiDalam pemeliharaan ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.[43] Pemeliharaan perasaan itu sanagat penting yang menyebabkan seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki.[44] Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase pemeliharaan ini adalah :
Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek yang bersangkutan.[45]Membuat pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta,dan mempersipakan mereka member alas an-alasan setiap padangan atau pendapat yang mereka ucapkan.[46]Hindarkan pemunculan topic baru yang belum waktunya muncul,tunggu sampai topik lama diselesaikan.[47]Bila mungkin hubungkan topic baru dengan topik lama.[48]Sering-sering membuat rigkasan terhadap bantuan pikiran peserta yang langsung ada hubungnnya dengan diskusi.[49]Siap-siap dengan komentar atau pertanyaan untuk mengarahlkan kembali jika diskusi itu menuju jalan buntu.[50]Penutup diskusiAgar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera :
Segera dibuatka rangkuman dan kesimpulan yang tepat dan jelas.[51]Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.[52]