Berdasarkan padu serasi tahun 1999, luas kawasan hutan di kawasan perbatasan adalah 8.763.726 ha, yang terdiri dari (KBNK) seluas 1.707.180 ha, KBK seluas 4.133.194 ha, Kawasan lindung seluas 2.917.860 ha. Bila dibandingkan dengan luas hutan di Kalimantan Timur seluas 20.039.500 ha, maka 43,73 % luas hutan berada pada wilyah perbatasan. Selain itu, terdapat pula kekayanan flora dan fauna serta hasil hutan ikutan lainnya yang juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, seperti damar, gaharu, sarang burung, rotan dan lain-lain.
Di Wilayah perbatasan Kalimantan Timur terdapat kawasan khusus yaitu kawasan lindung Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan memiliki luas wilayah lebih kurang 1,35 juta ha dan terletak dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Krayan, Mentarang dan Lumbis. Taman nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan Negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia. Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan kawasan konservasi terbesar di Pulau Kalimantan dan termasuk salah satu yang terbesar di wilayah Asia Pasifik.
Sumber Daya Mineral dan Energi
Potensi tersebut sebagaian bersifat indikatif dan sebagian lagi sudah terdeteksi. Potensi sumber daya mineral tersebut meliputi emas, besi, timah hitam dan seng, batu gamping, gypsum, batu pasir, batu bara, andesit/dioret, koral, batu garam, pasir kuarsa, kaolin, bond clay, antimoit, perak, intan, kristal kuarsa, lempung, batuan beku, granit, batu apung, kerakal, selisified wood. Potensi yang sudah terdetiksi antara lain; emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat, batu gamping 654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat, batu bara sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat, sirtu sebanyak 2,50 juta ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat, pasir kuarsa sebanyak 1 milyar ton di Nunukan.
Potensi Wisata
Di kawasan perbatasan banyak terdapat beberapa potensi wisata yang belum dikembangkan dan dapat dijadikan salah satu sumber dana bagi daerah. Potensi wisata di kawasan perbatasan ini antara lain berupa wisata alam (ecotourism) yaitu berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari yang dipadukan dengan wisata budaya yang berupa kekayaan nilai-nilai tradisional yang masih melekat secara kuat dalam kehidupan sehari-hari.
3 votes Thanks 5
ucihadenny28
Gas alam,emas dan perak. batubara,kayu,dan,rotan
Sumberdaya Hutan
Berdasarkan padu serasi tahun 1999, luas kawasan hutan di kawasan perbatasan adalah 8.763.726 ha, yang terdiri dari (KBNK) seluas 1.707.180 ha, KBK seluas 4.133.194 ha, Kawasan lindung seluas 2.917.860 ha. Bila dibandingkan dengan luas hutan di Kalimantan Timur seluas 20.039.500 ha, maka 43,73 % luas hutan berada pada wilyah perbatasan. Selain itu, terdapat pula kekayanan flora dan fauna serta hasil hutan ikutan lainnya yang juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, seperti damar, gaharu, sarang burung, rotan dan lain-lain.
Di Wilayah perbatasan Kalimantan Timur terdapat kawasan khusus yaitu kawasan lindung Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan memiliki luas wilayah lebih kurang 1,35 juta ha dan terletak dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Krayan, Mentarang dan Lumbis. Taman nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan Negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia. Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan kawasan konservasi terbesar di Pulau Kalimantan dan termasuk salah satu yang terbesar di wilayah Asia Pasifik.
Sumber Daya Mineral dan Energi
Potensi tersebut sebagaian bersifat indikatif dan sebagian lagi sudah terdeteksi. Potensi sumber daya mineral tersebut meliputi emas, besi, timah hitam dan seng, batu gamping, gypsum, batu pasir, batu bara, andesit/dioret, koral, batu garam, pasir kuarsa, kaolin, bond clay, antimoit, perak, intan, kristal kuarsa, lempung, batuan beku, granit, batu apung, kerakal, selisified wood. Potensi yang sudah terdetiksi antara lain; emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat, batu gamping 654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat, batu bara sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat, sirtu sebanyak 2,50 juta ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat, pasir kuarsa sebanyak 1 milyar ton di Nunukan.
Potensi Wisata
Di kawasan perbatasan banyak terdapat beberapa potensi wisata yang belum dikembangkan dan dapat dijadikan salah satu sumber dana bagi daerah. Potensi wisata di kawasan perbatasan ini antara lain berupa wisata alam (ecotourism) yaitu berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari yang dipadukan dengan wisata budaya yang berupa kekayaan nilai-nilai tradisional yang masih melekat secara kuat dalam kehidupan sehari-hari.