Dahulu kala, di kota Persia, ada seorang ibu tinggal dengan anak laki-lakinya yang bernama Aladin. Pada Suatu hari datanglah seorang laik-laki mendekati Aladin yang sedang bermain. Kemudian, laki-laki itu mengakui Aladin sebagai keponakannnya. Lalu laki-laki itu membawa Aladin keluar kota dengan izin ibunya. Lalu diperjalanan Aladin di perintah untuk mencari kayu bakar dan Aladin tersadar bahwa laki-laki itu bukan pamannya melainkan penyihir. Lalu Aladin mencari kayu bakar dengan alasan takut dibunuh oleh laki-laki itu. Lalu laki-laki itu menyalakan api dengan kayu bakar dan mengucapkan mantera “krakkk... seketika tanah itu berubah menjadi lubang seperti gua.
Di dalam gua tersebut terdapat tangga sampai kedasarnya dan Aladin diperintah untuk masuk ke dalam untuk mengambil Lampu antik tersebut tetapi Aladin tidak mau untuk mengambil lampu tersebut karena takut. Penyihir itu memberikan cincin untuk Aladin sebagai pelindungnya di dalam gua. Akhirnya Aladin pun turun dengan perasaan takut. Setelah sampai didasar gua Aladin menemukan pohon-pohon berbuah permata. Setelah mengambil pohon yang berbuah permata dan lampu Aladin pun naik keatas. Tetapi gua tersebut sudah tertutupi sebagian dan Penyihir itu meminta lampunya tetapi tidak diberikan oleh Aladin sebelum ia sampai diatas. Lalu penyihir itu tidak sabar dan “Brakk... !! pintu lubang ditutup oleh sipenyihir lalu meninggalkan Aladin yang terkurung dalam lubang. Akhirnya Aladin menjadi sedih dan termenung. Lalu Aladin mengusap jari-jarinya. Tiba-tiba sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung. Bersamaan dengan itu muncullah seorang raksasa. Aladin terkejut dan sangat ketakutan. Ternyata raksasa itu adalah peri cincin dan Aladin meminta kepada peri cincin untuk membawanya pulang kerumah.. pergi lah Aladin bersama peri cincin kerumah Aladin..
Sesampainya dirumah Aladin menceritakan semua yang sudah dialaminya kepada ibu. Lalu ibunya Aladin terheran dengan lampu kotor yang diinginkan penyihir itu “kenapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini??” kata ibu sambil menggosok-gosok lampu itu. “syut!” Tiba-tiba asap membumbung dan muncul raksasa peri lampu. Lalu peri lampu itu tinggal bersama Aladin dan ibunya.
Demikian hari, bulan, tahun pun berganti dan Aladin sudah menjadi seorang pemuda. Suatu hari ada putri raja lewat didepannya dan Aladin langsung terpesona dan merasa jatuh cinta kepada putri cantik itu. Aladin lalu menceritakan tentang keinginannya memperistri putri raja. Lalu ibunya berkunjung keistana raja dengan membawa permata-permata kepunyaan Aladin. Setelah tiba dirumah ibunya pun langsung menggosok-gosok lampunya dan meminta peri lampu untuk membawakan sebuah istana. Keesokan harinya raja berkunjung ke Istana Aladin yang sangat megah sambil membawa putrinya. Lalu Aladin dan putri raja itu menikah. Di luar sana ternyata penyihir itu melihat semuanya melalui bola kristalnya. Lalu penyihir tersebut datang keistana Aladin dan berpura-pura menjual lampu “Tukarkan lampu lama anda dengan yang baru!” Sang permaisuri yang melihat lampu ajaib Aladin sudah usang segera keluar untuk menukarkannya dengan yang baru. Akhirnya penyihir itu langsung menggosok-gosok lampu ajaib dan meminta peri lampu utnuk membawa istana dan istrinya kerumah penyihir itu. Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia terkejut. Lalu memanggil peri cincin dan menyuruhnya untuk mengambil semua yang sudah di ambil oleh penyihir itu tetapi peri cincin tidak dapat melakukan itu. Akhirnya Aladin yang akan mengambil semuanya. Sesampai di rumah penyihir, Aladin menyelinap masuk kekamar tempat sang putri dikurung. Penyihir itu sedang tertidur karena terlalu banyak meminum bir lalu dikantungnya ada lampu ajaib itu dan Aladin segera mengambilnya dan memerintah peri lampu untuk membunuh penyihir itu . Akhirnya Aladin dan istrinya beserta peri lampu kembali kePersia dan hidup bahagia.
Jawaban:
Dahulu kala, di kota Persia, ada seorang ibu tinggal dengan anak laki-lakinya yang bernama Aladin. Pada Suatu hari datanglah seorang laik-laki mendekati Aladin yang sedang bermain. Kemudian, laki-laki itu mengakui Aladin sebagai keponakannnya. Lalu laki-laki itu membawa Aladin keluar kota dengan izin ibunya. Lalu diperjalanan Aladin di perintah untuk mencari kayu bakar dan Aladin tersadar bahwa laki-laki itu bukan pamannya melainkan penyihir. Lalu Aladin mencari kayu bakar dengan alasan takut dibunuh oleh laki-laki itu. Lalu laki-laki itu menyalakan api dengan kayu bakar dan mengucapkan mantera “krakkk... seketika tanah itu berubah menjadi lubang seperti gua.
Di dalam gua tersebut terdapat tangga sampai kedasarnya dan Aladin diperintah untuk masuk ke dalam untuk mengambil Lampu antik tersebut tetapi Aladin tidak mau untuk mengambil lampu tersebut karena takut. Penyihir itu memberikan cincin untuk Aladin sebagai pelindungnya di dalam gua. Akhirnya Aladin pun turun dengan perasaan takut. Setelah sampai didasar gua Aladin menemukan pohon-pohon berbuah permata. Setelah mengambil pohon yang berbuah permata dan lampu Aladin pun naik keatas. Tetapi gua tersebut sudah tertutupi sebagian dan Penyihir itu meminta lampunya tetapi tidak diberikan oleh Aladin sebelum ia sampai diatas. Lalu penyihir itu tidak sabar dan “Brakk... !! pintu lubang ditutup oleh sipenyihir lalu meninggalkan Aladin yang terkurung dalam lubang. Akhirnya Aladin menjadi sedih dan termenung. Lalu Aladin mengusap jari-jarinya. Tiba-tiba sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung. Bersamaan dengan itu muncullah seorang raksasa. Aladin terkejut dan sangat ketakutan. Ternyata raksasa itu adalah peri cincin dan Aladin meminta kepada peri cincin untuk membawanya pulang kerumah.. pergi lah Aladin bersama peri cincin kerumah Aladin..
Sesampainya dirumah Aladin menceritakan semua yang sudah dialaminya kepada ibu. Lalu ibunya Aladin terheran dengan lampu kotor yang diinginkan penyihir itu “kenapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini??” kata ibu sambil menggosok-gosok lampu itu. “syut!” Tiba-tiba asap membumbung dan muncul raksasa peri lampu. Lalu peri lampu itu tinggal bersama Aladin dan ibunya.
Demikian hari, bulan, tahun pun berganti dan Aladin sudah menjadi seorang pemuda. Suatu hari ada putri raja lewat didepannya dan Aladin langsung terpesona dan merasa jatuh cinta kepada putri cantik itu. Aladin lalu menceritakan tentang keinginannya memperistri putri raja. Lalu ibunya berkunjung keistana raja dengan membawa permata-permata kepunyaan Aladin. Setelah tiba dirumah ibunya pun langsung menggosok-gosok lampunya dan meminta peri lampu untuk membawakan sebuah istana. Keesokan harinya raja berkunjung ke Istana Aladin yang sangat megah sambil membawa putrinya. Lalu Aladin dan putri raja itu menikah. Di luar sana ternyata penyihir itu melihat semuanya melalui bola kristalnya. Lalu penyihir tersebut datang keistana Aladin dan berpura-pura menjual lampu “Tukarkan lampu lama anda dengan yang baru!” Sang permaisuri yang melihat lampu ajaib Aladin sudah usang segera keluar untuk menukarkannya dengan yang baru. Akhirnya penyihir itu langsung menggosok-gosok lampu ajaib dan meminta peri lampu utnuk membawa istana dan istrinya kerumah penyihir itu. Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia terkejut. Lalu memanggil peri cincin dan menyuruhnya untuk mengambil semua yang sudah di ambil oleh penyihir itu tetapi peri cincin tidak dapat melakukan itu. Akhirnya Aladin yang akan mengambil semuanya. Sesampai di rumah penyihir, Aladin menyelinap masuk kekamar tempat sang putri dikurung. Penyihir itu sedang tertidur karena terlalu banyak meminum bir lalu dikantungnya ada lampu ajaib itu dan Aladin segera mengambilnya dan memerintah peri lampu untuk membunuh penyihir itu . Akhirnya Aladin dan istrinya beserta peri lampu kembali kePersia dan hidup bahagia.
pesan: tidak boleh mengambil yang bukan hak kita