Ana399Novel Edensor Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Prancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, khususnya Melayu. Buku ini berkisah tentang kisah dua anak melayu Belitong yaitu Ikal (Andrea Hirata) dan Arai yang mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan sekolahnya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis. Pada bagian awal buku ini diceritakan sedikit kisah Ikal mulai dari Ikal lahir sampai pada saat Ikal dan Arai berangkat meninggalkan Jakarta untuk bersekolah di Universitas Sorbonne. Lalu pada kisah selanjutnya, diceritakan tentang perjalanan Ikal dan Arai dari Bandara Soekarno Hatta sampai ke Paris. Akhirnya dari mimpi-mimpi Ikal yang bisa dibilang tidak mungkin untuk anak melayu Belitong miskin yang dulu bersekolah di gubuk kopra yang juga berfungsi sebagai kandang kambing untuk melihat keindahan kota Paris secara langsung tercapai juga dan yang pasti adalah mimpi untuk menginjakkan kaki di almamater terhebat: Sorbonnne. Pada kisah selanjutnya yaitu masa-masa Ikal dan Arai kuliah di Sorbonne sampai pada hari-hari terakhir musim salju, yaitu pada saat Ikal dan Arai akan memulai perjalanan yang lebih menegangkan dibandingkan dengan pergi ke Paris dan bersekolah di Sorbonne. Mereka akan menjelajahi Eropa sampai Afrika! Lalu setelah Ikal dan Arai selesai menjelajahi Eropa sampai Afrika, Arai-pun jatuh sakit dan pulang ke Indonesia. Sedangkan Ikal melanjutkan kuliahnnya di Inggris karena guru yang membimbing Ikal pindah ke Inggris untuk pensiun. Dan akhirnya, Ikal melihat pemandangan yang sering dilihatnya didalam khayalannya sendiri, tetapi sekarang pemandangan itu nyata, dan pemandangan itu adalah… Edensor. Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup! Di dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata.
Buku ini berkisah tentang kisah dua anak melayu Belitong yaitu Ikal (Andrea Hirata) dan Arai yang mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa untuk melanjutkan sekolahnya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis.
Pada bagian awal buku ini diceritakan sedikit kisah Ikal mulai dari Ikal lahir sampai pada saat Ikal dan Arai berangkat meninggalkan Jakarta untuk bersekolah di Universitas Sorbonne. Lalu pada kisah selanjutnya, diceritakan tentang perjalanan Ikal dan Arai dari Bandara Soekarno Hatta sampai ke Paris. Akhirnya dari mimpi-mimpi Ikal yang bisa dibilang tidak mungkin untuk anak melayu Belitong miskin yang dulu bersekolah di gubuk kopra yang juga berfungsi sebagai kandang kambing untuk melihat keindahan kota Paris secara langsung tercapai juga dan yang pasti adalah mimpi untuk menginjakkan kaki di almamater terhebat: Sorbonnne. Pada kisah selanjutnya yaitu masa-masa Ikal dan Arai kuliah di Sorbonne sampai pada hari-hari terakhir musim salju, yaitu pada saat Ikal dan Arai akan memulai perjalanan yang lebih menegangkan dibandingkan dengan pergi ke Paris dan bersekolah di Sorbonne. Mereka akan menjelajahi Eropa sampai Afrika! Lalu setelah Ikal dan Arai selesai menjelajahi Eropa sampai Afrika, Arai-pun jatuh sakit dan pulang ke Indonesia. Sedangkan Ikal melanjutkan kuliahnnya di Inggris karena guru yang membimbing Ikal pindah ke Inggris untuk pensiun. Dan akhirnya, Ikal melihat pemandangan yang sering dilihatnya didalam khayalannya sendiri, tetapi sekarang pemandangan itu nyata, dan pemandangan itu adalah… Edensor.
Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!
Di dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata.