Apa perbedaan antara teks dalam sastra dan non sastra
diahchayaniSastra merupakan suatu karya imajinatif (to create something), artinya sastra merupakan bagian dari sebuah keindahan dalam suatu seni. Sastra pertama kali hadir hanya untuk menghibur (to entertain), selain itu juga sebagai sarana memperoleh informasi. Menurut Horace, dalam sastra dikenal dulce et utile, maksudnya sastra bersifat nikmat dan bermanfaat. Sastra bisa dinikmati oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Mulai dari isinya, penyampaiannya, sampai pada aspek-aspek keindahan yang lain, serta dapat bermanfaat bagi siapa saja yang mendengarkan, memahami, atau membaca karya sastra yang dewasa ini mudah kita temukan di mana pun. Dalam sastra juga memiliki sifat subjektif, karena sastra adalah cerminan realitas kehidupan, maka sastra sangatlah dipengaruhi oleh sikap pengarang.Sedangkan, Nonsastra atau biasa disebut dengan karya ilmiah, merupakan sesuatu yang berdasarkan fakta dan bersifat objektif. Sudah jelas bahwa karya ilmiah itu merupakan hal yang berdasarkan fakta-fakta yang diambil dari ilmu pengetahuan serta fenomena-fenomena yang ada di sekeliling kita. Sebuah pengetahuan selalu dikaitkan dengan kebenaran semesta berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, baik itu ilmu eksak maupun humaniora. Ilmu pada hakikatnya sesuatu yang belum pasti, namun memilki keobjetifannya dalam menjelaskan (to explain)ke public dan mengajarkan ke dalam situasi formal (to teach), seringkali ilmu pengetahuan akan berkembang dari waktu ke waktu. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara sastra dengan nonsastra (ilmiah) terletak pada sifatnya. Sastra sangatlah bersifat subjektif karena sastra diciptakan oleh pengarang, dan pengarang tersebut memliki hak penuh dalam menciptakan suatu karya sastra. Berbeda dengan nonsastra (ilmiah) yang lebih bersifat objektif, karena hasil karya ilmiah dapat diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang sudah ada dan disepakati kebenarannya secara umum (konsensus). Perbedaan yang lain terletak pada periode suatu karya. Sastra yang berkualitas akan bersifat imortal (abadi) , The Truth of Life (kebenaran hidup), dan Test of Time (berjalan antargenerasi). Artinya, karya sastra dapat dinikmati sampai kapanpun meskipun berbeda zaman, karena dalam karya tersebut terkandung nilai-nilai yang masih relevan untuk dipelajari dan dipraktikkan. Nonsastra (ilmiah) akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Teori-teori yang baru akan mengejawantahkan teori-teori lama dan kita harus siap menerima risiko itu. Karena sejatinya manusia harus berkembang, dan perkembangan itu ditentukan oleh waktu