alyamerielPerang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838.Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang marak dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya. Kebiasaan yang dimaksud seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam. Tidak adanya kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan Kaum Padri.
0 votes Thanks 1
clarasaraswati6
Sebab-sebab terjadinya perang paderii adat: 1. Makin kuatnya perebutan penganut antara kaum adat dengan kaum agamais. 2. Hukum adat yang menekankan asas matrilineal tidak sesuai dengan hukum agama yang lebih menekankan peranan parilineal. 3. Berkembangnya ajaran agama semakin mengakar pada kehidupan masyarakat. 4. Adanya kebiasaan golongan adat yang berseberangan dengan kaum agamais,seperti minum-minuman keras,sambung ayam dan berjudi. 5. Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh masyarakat di Sumatra Barat. 6. Kaum agamais\paderi dibawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol menyerang kaum adat.
1. Makin kuatnya perebutan penganut antara kaum adat dengan kaum agamais.
2. Hukum adat yang menekankan asas matrilineal tidak sesuai dengan hukum agama yang lebih menekankan peranan parilineal.
3. Berkembangnya ajaran agama semakin mengakar pada kehidupan masyarakat.
4. Adanya kebiasaan golongan adat yang berseberangan dengan kaum agamais,seperti minum-minuman keras,sambung ayam dan berjudi.
5. Campur tangan Belanda dalam perebutan pengaruh masyarakat di Sumatra Barat.
6. Kaum agamais\paderi dibawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol menyerang kaum adat.