Penyebab jatuhnya kabinet Burhanuddin Harahap adalah karena tugasnya dianggap sudah selesai dengan terselenggaranya Pemilihan Umum tahun 1955.
Dengan terselenggaranya pemilihan umum, maka tugas kabinet ini dianggap selesai dan kabinet dibubarkan dan digantikan kabinet dari partai pemenang pemilihan umum.
Pembahasan:
Kabinet Burhaniddin Harahap adalah kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal, pada tanggal 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Kabinetini dipimpin oleh Burhanudin Harahap, politis dari partai Masyumi, dan beranggotakan hampir semua partai, karena merupakan kabinet koalisi.
Pencapaian besar kabinet Burhanudin Harahap ini adalah penyelenggaraan pemilu pertama yang berlangsung demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante).
Namun kesuksesan dari pemilihan umum ini juga menyebabkan berakhirnya kabinet ini. Kalangan oposisi, terutama dari PNI (Partai Nasional Indonesia) menganggap mandat Kabinet Burhanudin Harahap sudah selesai dengan selesainya pemilihan umum, dan menginginkan kabinet baru segera dibentuk dari hasil pimilahan umum 1955.
Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan demisioner.
Kabinet Burhanudin Harahap digantikan kabinet Ali II, yang dibentuk dari partai PNI, Masyumi dan NU, yang merupakan 3 partai dengan suara terbanyak pada pemilihan umum 1955.
Jawaban:
Penyebab jatuhnya kabinet Burhanuddin Harahap adalah karena tugasnya dianggap sudah selesai dengan terselenggaranya Pemilihan Umum tahun 1955.
Dengan terselenggaranya pemilihan umum, maka tugas kabinet ini dianggap selesai dan kabinet dibubarkan dan digantikan kabinet dari partai pemenang pemilihan umum.
Pembahasan:
Kabinet Burhaniddin Harahap adalah kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal, pada tanggal 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Kabinetini dipimpin oleh Burhanudin Harahap, politis dari partai Masyumi, dan beranggotakan hampir semua partai, karena merupakan kabinet koalisi.
Pencapaian besar kabinet Burhanudin Harahap ini adalah penyelenggaraan pemilu pertama yang berlangsung demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante).
Namun kesuksesan dari pemilihan umum ini juga menyebabkan berakhirnya kabinet ini. Kalangan oposisi, terutama dari PNI (Partai Nasional Indonesia) menganggap mandat Kabinet Burhanudin Harahap sudah selesai dengan selesainya pemilihan umum, dan menginginkan kabinet baru segera dibentuk dari hasil pimilahan umum 1955.
Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan demisioner.
Kabinet Burhanudin Harahap digantikan kabinet Ali II, yang dibentuk dari partai PNI, Masyumi dan NU, yang merupakan 3 partai dengan suara terbanyak pada pemilihan umum 1955.
Kode: 12.3.1
Kelas: XII
Mata pelajaran: IPS / Sejarah
Materi: Bab 1 - Indonesia Era Demokrasi Liberal
Kata kunci: Kabinet Burhaniddin Harahap