Apa pengertian periodisasi, kronologi dan kronik ?
Mamanosz
Kelas X Sejarah Periodisasi, Kronologi, Kronik
Secara sederhana periodisasi dapat diartikan sebagai pembabakan waktu (sejarah), sedangkan kronologi dapat diartikan alur waktu kejadian (sejarah) dan kronik dapat diartikan sebagai penyajian peristiwa secara kronologis.
Periodisasi atau pembabakan waktu. Contoh sejarah sastra Indonesia versi HB Jassin dan Ajip Rosidi. Jassin membagi sejarah perkembangan sastra ke dalam sistem angkatan, Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan '45, Angkatan '65 dst. Sedangkan Ajip berpatokan pada masa/waktu secara dasawarsa, dia menyebut era-pra kemerdekaan (yang mencakup Balai Pustaka dan Pujangga Baru versi Jassin) era pasca-kemerdekaan, era 60-an. Pembabagan ini tergantung personal masing-masing dengan mengungkapkan sistematika yang logis.
Kronologi atau urutan kejadian. Dalam upaya memudahkan rekonstruksi sebuah peristiwa sejarah, kiranya perlu penatataan kejadian secara teratur. Sebab kita tahu bahwa data-data di lapangan biasanya terpisah-pisah. Maka, bila kita hendak mengkaji peristiwa Proklamasi Kemerdekaan misalnya, kita akan menentukan tanggal/hari dari pengeboman Hiroshima-Nagasaki, Menyerahnya Pemerintah jepang, perdebatan golongan tua dan golongan muda, peritiwa rengasdengklok, dan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno.
Kronik atau penyajian waktu adalah catatan yang lebih berfokus pada tarikh/waktu menurut kerangkan kronologis.
Sejarah
Periodisasi, Kronologi, Kronik
Secara sederhana periodisasi dapat diartikan sebagai pembabakan waktu (sejarah), sedangkan kronologi dapat diartikan alur waktu kejadian (sejarah) dan kronik dapat diartikan sebagai penyajian peristiwa secara kronologis.
Periodisasi atau pembabakan waktu. Contoh sejarah sastra Indonesia versi HB Jassin dan Ajip Rosidi. Jassin membagi sejarah perkembangan sastra ke dalam sistem angkatan, Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan '45, Angkatan '65 dst. Sedangkan Ajip berpatokan pada masa/waktu secara dasawarsa, dia menyebut era-pra kemerdekaan (yang mencakup Balai Pustaka dan Pujangga Baru versi Jassin) era pasca-kemerdekaan, era 60-an. Pembabagan ini tergantung personal masing-masing dengan mengungkapkan sistematika yang logis.
Kronologi atau urutan kejadian. Dalam upaya memudahkan rekonstruksi sebuah peristiwa sejarah, kiranya perlu penatataan kejadian secara teratur. Sebab kita tahu bahwa data-data di lapangan biasanya terpisah-pisah. Maka, bila kita hendak mengkaji peristiwa Proklamasi Kemerdekaan misalnya, kita akan menentukan tanggal/hari dari pengeboman Hiroshima-Nagasaki, Menyerahnya Pemerintah jepang, perdebatan golongan tua dan golongan muda, peritiwa rengasdengklok, dan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno.
Kronik atau penyajian waktu adalah catatan yang lebih berfokus pada tarikh/waktu menurut kerangkan kronologis.