sintya773
Kalimat adalah suatu deskripsi yang terdiri dari beberapa kata yang di akhiri tanda titik
0 votes Thanks 1
istikhoriyahaulip
A. PENGERTIAN KALIMAT Kridalaksana berpendapat bahwa kalimat adalah satuan gagasan yang relatif berdiri sendiri, mempunyai ciri utama berupa intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Keraf memberi definisi kalimat sebagai satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Menurut Alwi kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang terangkai untuk mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh seperti gagasan, perasaan maupun pemikiran. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kalipat dan diakhiri dengan titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!). Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek (S) dan predikat (S). Dalam wujud lisan kalimat diawali kesenyapan, diiringi alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi finaldan diiringi dengan kesenyapan akhir. Kesenyapan digambarkan sebagai ruang kosong saat memulai maupun mengakhiri kalimat.
PENGERTIAN, UNSUR, STRUKTUR, DAN JENIS KALIMAT B. UNSUR – UNSUR KALIMAT Unsur unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi fungsi kalimat dan masih mempertahankan makna aslinya seperti bayi besar. Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :
1. Subjek (S) Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan adanya gambaran subjek, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya : Saya, Lida, Rumah dsb
2. Predikat (P) Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi predikatdapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri atau jati diri subjek.
3. Objek (O) Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan kalimat.
4. Pelengkap (Pel) Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi yang satuini tidak memiliki fungsi khusus pada saat pemasifan kalimat.
5. Keterangan (K) Keterangan digunakan sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan dapat ditandai dengan kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda), keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya.
D. STRUKTUR KALIMAT Semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Kalimat dasar berpola S P Kalimat dasar semacam ini hanya memiliki unsur subjek dan predikat. Predikatnya dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata bilangan. Contohnya : Truk itu besar. S P Jendela kamar Tina longgar. S P 2. Kalimat dasar berpola S P O Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya ada subjek predikat dan objek. Contohnya : Anti mengemudikan truk. S P O 3. Kalimat dasar berpola S P Pel Contohnya : Keluarganya pergi piknik. S P Pel 4. Kalimat dasar berpola S P O Pel Contoh : Supir angkot mengemudikan angkotnya sembarangan. S P O Pel 5. Kalimat dasar berpola S P K Contoh : Antoni menjahit tadi malam. S P K 6. Kalimat dasar berpola S P O K Contoh : Sulastri merapikan kamarnya seminggu lalu. S P O K
Kridalaksana berpendapat bahwa kalimat adalah satuan gagasan yang relatif berdiri sendiri, mempunyai ciri utama berupa intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Keraf memberi definisi kalimat sebagai satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Menurut Alwi kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang terangkai untuk mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh seperti gagasan, perasaan maupun pemikiran. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kalipat dan diakhiri dengan titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!). Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek (S) dan predikat (S). Dalam wujud lisan kalimat diawali kesenyapan, diiringi alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi finaldan diiringi dengan kesenyapan akhir. Kesenyapan digambarkan sebagai ruang kosong saat memulai maupun mengakhiri kalimat.
PENGERTIAN, UNSUR, STRUKTUR, DAN JENIS KALIMAT
B. UNSUR – UNSUR KALIMAT
Unsur unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi fungsi kalimat dan masih mempertahankan makna aslinya seperti bayi besar.
Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :
1. Subjek (S)
Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan adanya gambaran subjek, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya : Saya, Lida, Rumah dsb
2. Predikat (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi predikatdapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri atau jati diri subjek.
3. Objek (O)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan kalimat.
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi yang satuini tidak memiliki fungsi khusus pada saat pemasifan kalimat.
5. Keterangan (K)
Keterangan digunakan sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan dapat ditandai dengan kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda), keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya.
D. STRUKTUR KALIMAT
Semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar semacam ini hanya memiliki unsur subjek dan predikat. Predikatnya dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata bilangan. Contohnya :
Truk itu besar.
S P
Jendela kamar Tina longgar.
S P
2. Kalimat dasar berpola S P O
Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya ada subjek predikat dan objek. Contohnya : Anti mengemudikan truk.
S P O
3. Kalimat dasar berpola S P Pel
Contohnya : Keluarganya pergi piknik.
S P Pel
4. Kalimat dasar berpola S P O Pel
Contoh : Supir angkot mengemudikan angkotnya sembarangan.
S P O Pel
5. Kalimat dasar berpola S P K
Contoh : Antoni menjahit tadi malam.
S P K
6. Kalimat dasar berpola S P O K
Contoh : Sulastri merapikan kamarnya seminggu lalu.
S P O K
maaf jika slah
klik trima kasih